Tepat satu tahun yang lalu, saya ingat betul sedang melakukan hal yang sama persis dengan apa yang saya lakukan malam ini. Menulis. Yang membedakan adalah ketika itu saya menulis di dalam bangsal rumah sakit demi menemani ia yang terpaksa sakit. Menjadi cerita akhir tahun yang tidak menyenangkan. Dan sekarang saya di kamar Selebihnya sama: di tengah ruangan yang gelap, beberapa waktu setelah tengah malam, ia terbaring lelap dan sepi dan membiarkan tangan saya menari di atas tuts keyboard guna membuat rangkaian kalimat untuk tulisan penutup di tahun yang sebentar lagi berganti.
resolusi
“Mau minum teh manis hangat, bageur?”. Senja yang sudah hilang sedari tadi tidak serta membuat langit menjadi gelap. Lihatlah, dari jendela kamar rumah sakit terlihat langit masih terang memesona akibat hiruk pikuk manusia, dengan kembang api yang mereka nyalakan bergantian, menyambut malam pergantian tahun. Ia, wanita yang kutawari segelas teh hangat itu, mengangguk manja, “jangan terlalu panas ya, Ayah”. Aku tersenyum, tanganku terampil menuangkan air kedalam gelas sebelum memasukan satu buah teh celup beraroma khas, juga dengan satu-dua sendok gula. Lalu kemudian aku sodorkan, gelas itu, kepada pemiliknya. Ia yang sedang terbaring segera meminumnya perlahan. “Ayah” ia mengucap kata pelan….
Sekarang kita semua sudah sampai di penghujung tahun, tinggal beberapa hari sampai kita harus mengganti semua almanak yang menggantung atau yang diletakan sembarang dengan -tentu saja almanak yang baru. Ah, itu mudah terlalu mudah cukup mengeluarkan lima sampai sepuluh lembar uang ribuan untuk membeli satu dua almanak, atau makan siang di restoran cepat saji untuk mendapatkannya dengan gratis setelah membayar tagihan untuk makan siang tadi. Tapi siapa peduli dengan almanak konvensional ?? Dewasa ini, bahkan sudah banyak rumah yang tidak punya almanak, fitur yang ada di seluler sudah lebih dari cukup untuk manusia mengingat penanggalan, jadi, mari berhenti membahas tentang…
“Karena ga semua hal baik buat orang, baik juga buat kita, atau sebaliknya” Kemaren adalah hari broadcast dan copy paste sedunia, … sesuai tweet gue malemnya, dan itu kejadian paginya, bangun pagi -yang sebenernya jarang banget gue lakuin pas hari libur- di BBM udah nongol belasan atau mungkin puluhan kalo ga dihapus sebelumnya, ucapan “Selamat tahun baru” dari 1 orang kreatif dan sisanya dari orang yang ga mau cape tapi dengan hebatnya bikin cape gue buat ngehapusin broadcast messages yang isinya hampir sama, persis. Hari ini sebenernya ga terlalu beda sama hari kemarin, cuma angka “3” yang berganti ke angka…