ArgentinaDiego MilitoEsteban CambiassoHugo CampagnaroInterJavier ZanettiJuan CarizzoMauro IcardiRicky AlvarezRodrigo PalacioWalter Samuel
andhikamppp / About Author
Lelaki yang menulis ketika anak dan istrinya sudah tidur | Pembaca buku yang lambat | Pemimpi yang arogan | Karyawan swasta yang ingin pensiun | Mau liburan tapi gak punya cuti | Percaya bumi itu, bulat atau datar? | Terimakasih telah berkunjung, semoga menyenangkan. Jika berkenan, silakan baca tulisan kami yang lainnya. Untuk bisnis dan kerja sama silakan hubungi saya melalui halaman kontak
Related Posts
Demi Bola
Saya sedang merasa puas luar biasa. Pasalnya, sudah lama sekali, sejauh yang saya ingat, saya mampu mengkhatamkan satu pertandingan penuh laga yang dilakoni tim sepakbola favorit saya. Iya, di layar kaca tentu saja. Di akhir pekan kemarin saya berhasil menghabiskan sembilan puluh menit penuh melihat mereka berjibaku di tengah lapang meluluhlantahkan musuh bebuyutannya. Beberapa waktu yang banyak, saya memang kerap alfa dalam memberi dukungan maya. Jangankan satu laga penuh atau separuhnya, bahkan bisa dikatakan saya absen menonton di hampir seluruh laga yang mereka mainkan.
NIKMATI SAJA
“Serie-A adalah gambaran kecil dari kehidupan manusia itu sendiri. Penuh drama, penuh intrik, penuh emosi, atau bahkan suci sekaligus munafik yang tersembunyi di antara tarik dan buang nafas setiap hari” Kamis 24 Oktober 2013 pagi waktu Indonesia, di media sosial twitter yang dimana saya terdaftar sebagai pengguna aktif, saya banyak sekali membaca dan melihat kicauan dari beberapa akun dan semua twit yang saya baca banyak yang berisi ejekan terhadap satu subjek tertentu. Ya, pagi itu Arturo Vidal mendadak menjadi hits dengan banyaknya twit yang memuat nama belakang dirinya. Deras nya twit yang memuat dirinya pagi itu di unggah banyak pengguna…
Carta a Los Amigos Javier Zanetti
Kursi kayu sederhana aku duduki saat tulisan ini aku rangkai. Jika biasanya aku mengetik buah pikiran ku dengan komputer, kali ini aku memilih menulis dengan tangan ku sendiri. Cerutu yang sedari tadi ku nikmati tetap menyala di iringi hembusan angin pedalaman hutan Chiapas. Entah sudah horchata gelas ke berapa ku tenggak demi kesegaran di tenggorokanku. Tidak ada belitan amunisi laras panjang AK-47 otomatis di leher ku dan ketiadaan pasukan pengawal di sekitarku menandakan aku sedang duduk nyaman di tempat aman ketika menulis ini, termasuk ketika aku memutuskan melepas balaclava favorit ku untuk sejenak. Ini bulan ke 8 yang berarti bulan…
Dear Senor
Buenos dias, Senor! Bagaimana akhir pekan anda kemarin? Anda pasti sudah lebih tenang dan lega selepas pulang dari Estadio Olimpico Atahualpa di Ekuador. Negara kelahiran anda termasuk saya, akhirnya berhasil mengamankan satu tempat di Piala Dunia 2018.
DEBUT YANG (TIDAK) INDAH
Andai saja Vidic pernah belajar pelajaran Bahasa Indonesia Mari kita sedikit bernostalgia , tepatnya kita coba kembali mengingat apa yang terjadi pada 22 September 2005. Hari itu, di Stadion Santiago Bernabeu, tuan rumah Real Madrid kedatangan tim tamu yaitu Atletic Bilbao. Wanderley Luxemburgo, pelatih Real Madrid kala itu tidak melakukan banyak perubahan pada skuadnya kecuali memainkan seorang Inggris selain David Beckham. Malam itu Jonathan Woodgate yang di datangkan dari Newcastle United akhirnya memainkan debut nya dengan seragam kebesaran Los Blancos. Woodgate sebenarnya sudah di datangkan dari musim sebelumnya, namun karena cedera kambuhan yang ia bawa sejak dari Liga Inggris, maka…
MILAN IS BLACK & BLUE
“Derby Milan dinihari itu sesungguhnya adalah perang taktik kedua pelatih meski akhirnya harus mengorbankan esensi dari keindahan sepakbola” Ketika Walter Mazzari tetap menurunkan formasi 3 bek andalan nya di Derby Milano lalu, saya seketika berfikir bahwa mungkin sepanjang laga saya akan terus menerus di buat tegang sekaligus penasaran apa yang akan terjadi di laga akhir tahun itu. Terlebih lagi, Allegri menurunkan formasi pohon Natal yang sangat mungkin menjadi anti teori dari formasi Mazzari. Babak pertama resmi menjadi milik sang kakak dengan dominasi luar biasa yang mungkin bisa membuat Abbiati mengambil gadget lalu browsing ke google untuk melihat lagi kiprah terbuang…
Kapten Pendosa
Beberapa tahun lalu, Claudio Lotito, presiden klub Italia, Lazio mengecam Ultras Lazio dan melarang fans garis keras tersebut hadir di setiap pertandingan kandang mereka. Beberapa tahun lalu pula, fans klub Serie A lainnya, Genoa, menghukum para pemainnya dengan memaksa para pemain menanggalkan jersey klub kesayangan mereka. Fans menganggap jika para pemain tidak pantas mengenakan jersey kebanggaan kota Genoa tersebut yang tengah terpuruk di klasemen. Bersitegang dengan fans memang menjadi hal yang lumrah di Italia. Tetapi, ketegangan yang disebabkan Mauro Icardi, striker Inter Milan, dengan para Interisti tentu dua, atau tiga tingkat diatas 2 permasalahan yang saya jabarkan di atas.
Untuk Zanetti Dan Mantan Klubnya
Selamat siang (atau pagi atau malam terserah kapanpun kau membacanya). Terakhir kali aku membuat tulisan tentang kamu adalah ketika aku membalas surat terbuka yang kau tulis untuk kami, fans di seluruh dunia. Dan kau tidak membalasnya, entahlah apa sempat kau membaca balasan surat yang aku tempo hari. Maka sekarang izinkan aku menulisimu surat (lagi) , oh iya, masih sama seperti kemarin, aku menulis surat ini dalam rangka tantangan yang sedang ramai di linimasa, tentang bagaimana mengeksplorasi kemampuan kita dalam menulis surat cinta selama konsisten, satu bulan penuh, 30 hari tanpa jeda. Untuk siapa surat itu dikirim, itu terserah kami yang…
Zanetti : Pahlawan Gotham Di Dunia Nyata
“A hero can be anyone, even a man doing something as simple and reassuring as putting a coat on a young boy’s shoulders to let him know that the world hadn’t ended” Pahlawan bisa menjadi siapa saja, begitu yang diucapkan Christian Bale ketika memerankan Bruce Wayne dalam film The Dark Knight Rises. Pahlawan bukan hanya orang yang mampu menjaga apa yang dia cintai, apa yang ingin dijaga, tetapi pahlawan adalah orang yang mampu menggugah orang lain untuk melakukan hal yang sama, berjuang untuk apa yang dia cintai. Saya mencoba mengingat tiap tiap scene dalam film The Dark Knight Rises tersebut,…
Dari Paolo Untuk Javier
Tidak pernah terbayangkan sebelumnya jika aku menuliskan ini kepadamu. Aku tentu saja tidak semahir Pier Paolo Pasolini dalam menderetkan kata-kata, namun aku merasa memang harus menuliskan ini, dan secara khusus, tulisan ini memang sengaja aku kutujukan kepadamu. Izinkan aku mengawali nya dengan sebuah cerita yang mungkin belum pernah kau dengar sebelumnya. Februari 2003. Aku mungkin lupa tepatnya, namun aku jelas masih mengingat dengan baik kala seorang staff mendatangi ku dan memberitahu sebuah kabar yang mengejutkan. Ada seorang anak yang kabarnya mengidolakan aku dan sangat ingin bertemu denganku. Aku lalu berkata ke staff tersebut untuk mengajak saja anak tersebut ke sini…