Fiksi

PadaSebuahKereta

19 Feb: Pada Sebuah Kereta

Hilir mudik para penumpang tampak tidak terlalu padat di Stasiun Barcelona Sants ketika aku tiba. Entah karena ini bukan akhir pekan atau memang aku tiba di waktu dimana banyak orang sedang menyantap makan siang atau mungkin siesta sebelum kembali beraktivitas. Belum tepat pukul 1 siang ketika aku memutuskan mendaratkan tubuhku di deretan bangku kosong berwarna gelap seraya menunggu kereta ku datang. Penutup kepala yang terdapat pada bagian belakang jaket segera kuturunkan. Situasi di sekitar, aku rasa, cukup kondusif untuk aku bisa menunggu dengan tenang tanpa dikenali. Bukan soal aku yang ogah dan malas melayani penggemar, namun hari ini aku hanya…

Kategori Blog

12 Oct: Kategori Blog

Terkadang saya bingung ketika seorang atau beberapa teman menanyai saya tentang kategori blog yang saya miliki. Hal ini juga yang, terkadang, membuat saya bingung ketika mengisi formulir yang memiliki kaitan dengan dunia tulis digital di mana lah entah. Administrasi yang kerap merepotkan, namun tetap harus dilakukan. Di waktu saya sedang kesepian, di salah satu sudut ruangan di belakang rumah, dengan bau yang tak terendus, saya sempat memikirkan jawaban dari pertanyaan-pertanyaan itu. Tidak penting, sih, tapi tetap harus saya lakukan. Agar kelak, ketika saya menemukan jawabannya bisa saya tuangkan ke dalam tulisan. Dan jika ada lagi yang bertanya, tautan tulisan itu…

Riquelme

25 Jan: Surat Dari Si Penyihir Malas

Pukul 10 malam. Laju  kapal membelah kegelapan sunyi di antara kota San Fernando dan Tigre. Buih air yang tercipta dari laju lambat kapal bertuliskan Nueva Cristina bergantian mengisi suara dengan binatang malam tepi sungai. Ada yang berbeda malam itu jika dibandingkan dengan malam yang lain. Tak terlihat penumpang yang biasanya merupakan pasangan duduk berhadapan di atas meja kecil dengan penerangan lilin di tengah dua pasang bola mata yang berhadapan. Malam itu pun laju kapal jauh lebih lambat dari yang biasanya terlihat. Mungkin hanya semburat bayangan lampu kapal di air yang terlihat normal seperti biasanya. Lily dan Ricardo, yang merupakan pasangan…

castro-che

06 Dec: Castro & Che

Sesosok pria bertelanjang dada berdiri tak jauh dari sebuah taman luas yang bermandikan cahaya matahari pagi. Pria itu sepertinya bangun terlalu pagi, entah apa yang membuatnya rela terjaga lebih cepat dari biasanya. Sepertinya ada yang sedang ditunggu kedatangannya oleh pria itu, entah wanita lain yang dicinta, entah sanak keluarga atau sekedar teman lama. Tak jauh dari tempat pria itu tadi berdiri di dekat taman indah yang terbentang, ia kemudian mendaratkan tubuhnya di atas sebuah kursi kayu sederhana yang tertata rapi dengan meja kecil di teras rumahnya yang megah namun bergaya klasik. Pelayan tanpa di minta segera meletakan beberapa botol beer…

Maldini2

10 Aug: Dari Paolo Untuk Javier

Tidak pernah terbayangkan sebelumnya jika aku menuliskan ini kepadamu. Aku tentu saja tidak semahir Pier Paolo Pasolini dalam menderetkan kata-kata, namun aku merasa memang harus menuliskan ini, dan secara khusus, tulisan ini memang sengaja aku kutujukan kepadamu. Izinkan aku mengawali nya dengan sebuah cerita yang mungkin belum pernah kau dengar sebelumnya. Februari 2003. Aku mungkin lupa tepatnya, namun aku jelas masih mengingat dengan baik kala seorang staff mendatangi ku dan memberitahu sebuah kabar yang mengejutkan. Ada seorang anak yang kabarnya mengidolakan aku dan sangat ingin bertemu denganku. Aku lalu berkata ke staff tersebut untuk mengajak saja anak tersebut ke sini…

Fiksi-di-Bontinero

27 May: Fiksi di Botinero

“Temui aku pukul 10 malam di Botinero”. Javier Zanetti membaca pesan yang terpampang di  layar  telfon genggam canggihnya lalu memerosotkan nya ke saku kiri mantel hitam yang panjang nya mendekati lutut. Angin malam berhembus cukup menusuk di pelataran Hotel Melia Milano ketika seorang pria bergaya necis berdiri di depan lobby dan tak lama kemudian sebuah taksi menghampiri nya. “Buonanotte, dove stai andando, signore?” sang supir membuka percakapan setelah pria itu masuk dan duduk di bangku belakang. “per favore mi navetta a questo indirizzo…” sang penumpang lantas menyerahkan secarik kertas yang bertuliskan VIA S.Marco, 3, 20121 Milano. Taksi pun segera melaju menembus…