Sebetulnya menghabiskan dua pertiga waktu di luar rumah di hampir setiap harinya tidak pernah saya cita-citakan sebelumnya. Apalagi, bagian yang paling menyebalkan, hampir separuh dari dua pertiga waktu itu saya habiskan hanya untuk duduk manis di dalam bis sembari melihat matahari terbit ketika pergi dan untuk menemani matahari terbenam ketika saya pulang. Jika sedang dalam kondisi hati yang buruk, saya kerap menggerutu dengan keadaan yang sekarang ini tidak memberikan saya banyak pilihan. Yang sedikit membuat saya lega, di semua proses ini, dalam satu jalur yang sama banyak orang mengalami hal sama dan tampaknya tidak menganggap hal ini sebagai beban. Paling…