“Agak dipercepat ya, Bang” sahutku pada pengemudi moda transportasi dalam jaringan yang aku pesan. Aku melihat ke arah jarum jam. Pukul sepuluh lebih dua puluh lima menit. Jalanan ibukota menjelang siang masih belum menunjukan tanda-tanda kekosongan. Padatnya kendaraan yang memenuhi hampir seluruh ruas jalanan ibukota membuat waktu tempuh menjadi tak terduga meski jaraknya hanya sepelemparan batu (yang dilempar agak jauh). Pukul sepuluh lebih empat puluh menit. Aku mulai berkeringat dingin. Dua puluh menit yang akan datang aku sudah harus berada di lokasi. Dimana aku akan menghadiri peluncuran salah satu produk di kawasan bisnis terpadu di Ibukota yang jaraknya masih cukup jauh. “Bang” aku memanggil pengemudi itu. “Tahu jalan pintas?”
Aku menyapa beberapa orang yang aku kenal. Berbasa-basi seperlunya. Tidak bisa terlalu lama, bagaimanapun, kami sudah harus berada dalam antrian untuk mendapatkan kartu identitas sebagai tanda masuk. Aku melihat sekeliling. Luar biasa tempat ini, juga beserta seluruh tata letaknya, benar-benar jauh melebihi ekspektasi yang aku bayangkan. Dibalut dengan nuansa yang elegan dengan kemodernan yang begitu lekat. Aku menikmati tamasya ini. Terperangah dengan mata yang membelalak serupa udik yang menjejak kota kali pertama. Giliranku. Aku menerima selembar kertas dari seorang wanita berbusana putih menarik. Aku menulis identitas diri di sana. Sesuai dengan kolom yang disediakan. Untuk kemudian ditukar dengan kartu tanda masuk. “Silakan, Mas” gadis itu tersenyum, manis sekali.
Kakiku melangkah memasuki aula berukuran luas. Sekali lagi aku terkagum ketika dihadapkan satu panggung besar yang memesona. Penyelenggara acara ini, aku pikir, tahu betul bagaimana memuaskan tamunya yang datang. Nama Vivo, pabrikan sekaligus penyelanggara acara ini, menjadi pusat dari dekorasi panggung. Warna biru yang bersinar sejuk di tengah ruangan yang gelap menjadi paduan yang menyenangkan. ‘Perfect Selfie’ yang menjadi tajuk acara ini tersemat di beberapa titik lokasi. Waktunya telah datang. Maka sambutlah kelahiran produk yang mampu menawarkan konsep swafoto yang sempurna : Vivo V5.
Acara dibuka dengan satu konsep tarian modern yang juga memeragakan konsep swafoto menggunakan Vivo V5. Setelah itu James Wei, CEO Vivo Mobile Indonesia, bercerita tentang sejarah Vivo beserta pencapaiannya. Sial, aku cukup menyesal tidak terlalu banyak membuat dokumentasi. Presentasi yang disajikan oleh James membuatku betah memerhatikannya seksama. Meskipun disampaikan dalam bahasa mandarin aku masih dapat menangkap pesan yang disampaikan, bagaimanalah, setelah itu memang ada keterangan tambahan sebagai terjemahan. Vivo yang dalam bahasa Yunani berarti semangat perjuangan (kalau aku tidak salah mendengar) membuat Vivo tidak ragu untuk terus berjuang, berbenah dan semakin besar. Astaga, aku jadi teringat pada beberapa tayangan sepakbola yang aku saksikan. Nama Vivo memang kerapkali muncul. “Kami lebih suka menerjemahkan Vivo sebagai suatu bentuk kedinamisan” kata James lagi. “Oleh karena itu. Vivo akan terus memerhatikan perkembangan teknologi khususnya pada musik dan kamera yang sangat dibutuhkan oleh para generasi muda. Generasi yang menjadi simbol kedinamisan”. Aku mengangguk. Mengerti. Tepuk tangan kemudian memenuhi seisi ruang.
Adalah Kenny Chandra, Product Manager Vivo Indonesia, yang kemudian menjelaskan segala fitur yang hadir pada V5. Dengan tajuk ‘Perfect Selfie’ aku dan semua tamu yang datang pastilah bisa menebah bahwasanya kamera depan yang kerap digunakan berswafoto akan menjadi fitur unggulan. Lebih dari itu, seperti yang dikatakan oleh Kenny, V5 pun tidak lupa untuk memberikan pengalaman yang luar biasa kepada pengguna dengan berbagai keunggulannya. “Teknologi Hi-Fi AK4376 yang digunakan pada Vivo V5 akan memberikan kualitas suara yang tak tertandingi, memberikan rasio signal-to-noise hingga 115dB. Membuat Anda dapat merasakan pengalaman audio terbaik” ujar Kenny kemudian. Ia menjelaskan juga beberapa keunggulan Vivo V5 dibandingkan telepon seluler pesaing yang berada dalam kelas yang sama. Sebutlah kinerja perangkat yang didukung oleh RAM 4GB dan juga processor Octa-Core plus operasi system Android yang terbaru. Paling menyenangkan untukku tentu saja fitur Smart-Split 2.0 yang memungkinkan untuk melakukan dua aktivitas sekaligus pada satu waktu tanpa sedikitpun mengurangi kenyamanan pengguna. Aduhai, sungguh aku ingin mencoba langsung menggunakannnya. Beruntung, di akhir acara kelak. Para tamu, awak media, pengeblog, dan selebritas sosial media yang datang diberi kesempatan untuk mencoba pengalaman untuk menggunakan perangkat ini. Kami, saat itu menjadi salah satu yang pertama.
Dengan harga Rp 3.499.000 untuk semua keunggulan yang diberikan. Tampaknya sudah cukup menjadi alasan, untukku, mengajukan proposal penggantian perangkat genggam kepada istriku. Sang Manajer Keuangan di rumah.
“Target penjualan 2017? Ah, kami lebih mementingkan kepuasan pelanggan ketimbang kuantitas angka penjualan”
– Kenny Chandra : Saat tanya jawab produk Vivo V5
gimana rasanya live tweet?
ahahahahha.
gimana rasany nulis event report?
:)))
Wew… baca tulisan review saja seperti baca fiksi. xixixi.. Salam kenal, Mas Andhika.