Belakangan ini, aktivitas yang menyita waktu senggang saya adalah menyelesaikan level demi level Candy Crush Soda. Menjadi penting karena ada kompetisi tidak resmi antara saya dengan istri dalam dulu-duluan naik level, siapa yang kalah harus siap mendapat caci maki sebelum tidur – dan dalam sebulan terakhir, saya berada di posisi yang kalah mengalah. Selagi menunggu lives Candy Crush yang sedang habis, biasanya saya scrolling down lini masa beberapa media social yang saya punya atau sekedar membaca artikel di portal berita yang isininya monoton, itu itu aja. Tak perlulah menanyakan kapan saya bekerja dan kapan saya beribadah, saya takut dibilang ujub, riya dan takabur. Argumen Ustadz Felix masih membekas di benak saya.
Beberapa waktu lalu, ketika saya sedang khusyuk mengamati pergerakan lini masa, di twitter saya melihat artikel yang di retweet oleh @Anggit_MR –salah satu list following saya, memiliki konten twitter yang menarik dan layak untuk di follow (bukan postingan berbayar). Judul artikel yang di retweet oleh saudara Anggit adalah Surat Terbuka untuk Mas Anang Hermansyah dalam kesempatan yang sama, artikel serupa di posting di thread kaskus dengan judul Kocak Gan !! Surat Terbuka Gus Mul Untuk Anang Hermansyah “Persalinan Live Istri” judul yang menjadi tipikal thread kaskus banget seolah pola judul seperti itu menjadi hukum baru yang tak tertulis : buat judul senyeleneh mungkin maka orang orang (nyeleneh) akan baca thread kaskus yang kamu buat.
Ah, mari lupakan sejenak tentang judul-judulan, yang membuat saya tertarik untuk membaca artikel tersebut adalah seorang Gus Mul, – budayawan besar yang di tetuakan di PBNU ataupun di salah satu partai yang pernah besar itu. sempat-sempatnya menulis artikel yang menyinggung kehidupan selebritas nanggung seperti Mas Anang tadi. Dan belakangan yang baru saya ketahui, Gus Mul adalah orang yang berbeda dengan budayawan yang merangkap sebagai adik mantan presiden kita itu.
Mojok.co adalah tempat pertama kalinya artikel yang membahas Mas Anang itu ditulis. Silakanlah baca sendiri untuk mengetahui bagaimana dengan sadisnya bijaknya Mas Anang ditulisi surat. Setelah selasai saya baca artikel Mas Anang tadi, saya dibuat penasaran dengan artikel lain yang ada di situs tersebut. Maka dibantu dengan koneksi internet kantor yang pas-pasan saya habiskan sisa waktu sebelum pulang jam kerja dengan membaca artikel artikel di Mojok.co (dan belakangan menjadi aktivitas saya sehari-hari). Lalu tersenyumlah saya melihat bagaimana Dian Sastro diperlakukan begitu agung disana, sedangkan Rangga versi Nicholas Saputra begitu dihina-dinakan karena dianggap menghina sebagian banyak laki-laki di Indonesia. Selain Rangga, siapa pula yang berani mencampakan Cinta versi Dian Sastro dengan begitu kejinya ??
Bukan, bukan karena pernah menuliskan cerita tentang Mas Anang, dan sebelumnya pernah membahas tentang Aa Raffi membuat Mojok.co menjadi situs gosip, yah meskipun belakangan ini kebodohan keluguan Aaron Ashab ditulis juga di Mojok.co. Lebih dari itu Mojok.co adalah tempat dimana kita bisa mendapat dan memahami cerita terbaru di lingkungan sekitar dengan cara yang berbeda. Para penulis Mojok bisa dengan cerdas menuangkan opini tentang apa yang terjadi baru-baru ini, dalam suasana hati yang damai para pembaca Mojok.co akan dibawa ke tipisnya batas lucu dengan sadis. Hal ini tentu saja tidak akan berlaku untuk Ultras Jokowi atau Hooligan Prabowo, rata-rata dari mereka tinggal di pikir dunia yang berbeda. Buat kita, manusia, kefanatikan dua kubu itu itu biarlah menjadi jerawat di muka Dian Sastro yang sebentar juga sudah hilang.
Semenjak saya bergabung dengan social media baik itu Facebook, Twitter sampai dengan Path. Isi daftar teman saya didominasi anak bola maka tidak heran jika konten materi dari akun social media saya lebih banyak tentang bola. Dan untuk vitamin saya di dunia bola saya jelas punya beberapa situs favorit yang menyediakan artikel menarik dan berkualitas, satu dua pernah saya sebutkan beberapa kali di linimasa. Maka ketika ketika rasa jenuh itu muncul kehadiran Mojok.co adalah takjil yang sempurna setelah berpuasa lama membaca artikel online -diluar sepakbola- yang berkualitas. Artikel, opini atau sanggahan dari para penulis di Mojok.co memberikan warna yang baru di linimasa yang mulai berdebu. Ah, jika sempat beberapa kali di blog ini saya merendahkan status kaum jomblo, di Mojok.co sana melalui saudara Agus Mulyadi peran jomblo di kehidupan social manusia pada umumnya begitu ditinggikan lalu kemudian dijatuhkan sedemikian hancur.
Dan Saya resmi menjadi fans dari situs Mojok.co
MOJOK AWARD
Dipenghujung tahun 2014 kemarin, saya melihat dari twitter @Mojokdotco bahwa akan diadakan sebuah lomba untuk mengapresiasi para pembaca Mojok.co. Lomba Blog Terbaik versi Mojok menjadi tema Mojok Award yang pertama maka dengan begitu hanya pembaca yang memiliki blog sajalah yang bisa mengikuti lomba Mojok Award.
Dan widget Mojok.co di kolom akhir blog ini menjadi tanda keikutsertaan ajang yang akan dibuat rutin tiap tahun tersebut.
Dengan segala kerendahhatian ikut campurnya blog saya dalam ajang Mojok Award adalah sebuah bentuk kekurang ajaran yang tertutup. Pikir saya, apalah bentuk manfaat yang bisa diambil dari blog ini?? Wallpaper bola yang mulai jarang saya update akan basi ketika model di gambar tersebut pindah klub atau pensiun. Cerita kasih dengan satu orang yang sama sejak jauh sebelum blog ini dibuat tak akan membuat suka para pecandu cerita cinta. Materi kehidupan sok bijak yang saya tulis pun akan lebih cepat membuat orang jijik daripada simpati.
Maka, pikir saya lagi, ikut lomba blog di Mojok.co adalah ajang nekat.
Tapi sore kemarin ada pengumuman dari Mojok.co seperti yang diperlihatkan pada video dibawah ini.
Dari total 500-an blog yang ikut lomba ini, sebelumnya sempat diseleksi menjadi 50 terbaik –baru tadi saya mengetahui tentang seleksi 50 besar ini, beberapa hari kemarin saya tak sempat melihat postingan tentang seleksi ini . Dan semalam tadi peserta lomba sudah diseleksi lagi menjadi tinggal 10 blog saja yang tersisa dalam nominasi. Dalam video yang dibintangi Agus Mulyadi –sosok yang berulang kali saya sebut sedari tadi disebutkan 10 blog yang tersisa itu dan Alhamdulillah, nama blog ini masuk ke dalam nominasi 10 blog terbaik versi mojok.
Saya lihat nominator lain, ah, mereka memang layak masuk 10 besar.
Dengan segala kekhawatiran saya tadi tentang konten blog ini, Saya tak sempat memikirkan bahwa nama saya akan masuk ke dalam nominasi akhir atau bahkan saya tak sempat memikirkan bahwa panitia lomba akan melirik isi konten blog ini.
Dan untuk blogger pemalas seperti saya, bisa masuk nominasi akhir dari sebuah ajang lomba yang diikuti banyak blog tentu adalah sebuah prestasi langka.
Terimakasih Mojok.co atas kesempatan ini, kapan kapan bolehlah saya kirim tulisan ya.
Woohh. Selamat ya, Bro. :))
Dari nominasi 50, akhirnya masuk ke 10.Gue pernah beberapa kali baca juga tuh mojok award. Salam kenal. 😀
Terimakasih 🙂
wah pembaca mojok juga, emang seru sih yaa artikel di mojok
keren sob, saya sering baca mojok
Gusmul dan mojok.co emang pengisi hari hari yang sepi heuheu