TWITER

studentblogger

17 Feb: Bermain Dengan Tinta

Aku menatap bangunan di depan warung kopi ini. Mengetik balasan pesan singkat, memasukan perangkat  genggam ke tempatnya, lalu tersenyum membayangkan kemungkinan babak kedua perbincangan dengan perempuan cantik di bangunan itu. Hujan memang masih mengguyur bumi cukup deras tetapi akan terlalu memakan waktu jika aku harus menunggunya sampai benar-benar reda. Lalu aku memutuskan untuk berlari cepat menabrak butiran-butiran air hujan yang jatuh ke bumi sesukanya tanpa memperdulikan apapun yang akan dihadapinya. “Kenapa gak nunggu berenti dulu sih !? Tunggu sebentar akan aku ambilkan kaus punya ayah.” setelah memberiku handuk kering perempuan itu mendengus kesal melihat lelakinya ini basah kuyup. Aku diam sebentar, tersenyum lalu menggangguk, malas…