Surat Cinta

Boys Left Girl

01 Jun: Berakhir di Angka Empat

“Hati boleh bodoh, otak jangan!!” Entah mengapa dalam beberapa minggu terakhir kalimat itu selalu berkelebat dan menari-nari dalam pikiranku. Berawal dari ketika aku membaca sebuah tulisan karya Christian Simamora yang kubaca berulang-ulang. Apa pasal?? Boleh jadi aku begitu terhanyut kedalam isi cerita tulisan itu, seperti aku berada didalamnya. Beberapa bagian dari isi cerita itu menjadi lekat dan begitu mengganggu pikiranku karena isi cerita itu begitu mirip atau aku bilang sama persis dengan apa yang sedang aku rasakan. Apa mungkin aku bodoh? Ah, masak iya? Apa nilai-nilai yang aku dapat semasa 17 tahun mengeyam bangku pendidikan kurang cukup membuktikan kecerdasanku yang melebihi…

Love-Letter

30 Jan: Di Luar Hujan Sebentar Lagi Aku Pulang

Padahal kita sering bersapa rindu, teramat malah, tapi bolehlah sesekali aku menulis segalanya tentang kamu disini, Istriku. Terakhir aku menulisimu, kita belum tidur di ranjang yang sama, lebih dari itu kita bahkan belum sempat mengikat janji. Yang aku ingat, saat itu kita masih lucu berbalut baju putih abu, saat dimana nilai merah adalah hal sederhana yang membuat mood rusak sempurna, seketika. Saat pikiran kita hanya disibukan dengan kalimat “tugas apa besok?” bukan “makan apa besok?” seperti yang kita bahas sekarang setiap sebelum tidur, itu ketika kau kehabisan jatah memainkan permainan di selulermu. Ah, tapi surat itu pun aku tulis karena…