Ruang

ruanghati

06 Oct: Ruang Hati

Bagaimana jika kita memulainya dengan satu cerita lucu. Waktu aku, dengan wajah yang memerah, meminta kamu untuk menutup mata sebentar. Aku melangkah, mendekat, mengitari tubuhmu yang berdiri kaku, setengah putaran. Kamu bertanya, untuk apa, dan aku diam. Aku di belakangmu saat itu, tepat. Dengan satu perhiasan perak yang, malu-malu, aku pakaikan pada kain yang menutup hampir seluruh kepalamu. Matamu terbuka, dan kita berdua tersipu malu. Mata kita berbicara, tanpa suara, cukup lama. Sampai akhirnya, satu kecupan kudapatkan di kening, sebentar, namun dengan arti yang sebegitu dalam.