Di setiap penghujung bulan Ramadan, negeri ini memiliki satu warisan budaya yang unik: mudik. Sebuah aktivitas pulang ke tempat asal, kampung halaman, yang dilakukan di penghujung Ramadan, Umumnya dilakukan oleh mereka penganut agama Islam demi merayakan hari kemenangan bersama sanak keluarga tercinta. Kenapa saya sebut ia sebagai warisan budaya? Karena sepanjang yang pernah saya baca, hanya di negeri ini ‘mudik’ dilakukan sedemikian khidmat dalam skala yang masif. Di negeri lain? Ada, namun tidak menjadi suatu ‘keharusan’. Ramadan dan Ied menjadi substansi yang lebih penting dipikirkan ketimbang perjalanan pulang itu sendiri. Apakah kemudian ini menjadi suatu budaya yang salah?
Ramadan
Banyak pameo yang beredar di tengah masyarakat, bahwa tidurnya orang yang berpuasa adalah ibadah. Perkataan ini juga mendorong banyak sekali dari kita yang memilih untuk tidur di bulan Ramadhan dengan dalih: “ingin beribadah”. Salah? Tidak juga. Untuk porsi yang pas, tidur memang memiliki manfaat yang luar biasa besar. Namun, bagaimana jika tidur itu dilakukan secara berlebihan? Dari selepas sahur sampai menjelang azan magrib, misalnya?