#30HariMenulisSuratCInta

01 Feb: Selamat Senang

Jangan terlalu GR dulu kawan , tulisan kali ini pun masih dalam rangka menyelesaikan tantangan 30 hari menulis tanpa berhenti, dengan konsep ‘surat’ sebagai tema tulisan. Lebih tepatnya surat cinta. Dan aku pikir cinta bukan hanya tentang ‘Aku cinta kamu’ , ‘Aku sayang kamu’ dan ‘Maukah kau menikah denganku’ atau kalimat sejenis yang akan terasa menjijikan jika diucap terlalu banyak. Jika saja definisi cinta hanya sesempit kalimat itu, tentu aku tidak akan menulisimu surat ini, tentu saja, karena kamu itu lelaki. Cinta itu –masih menurutku memiliki arti yang lebih kompleks ketimbang ketika kita menjalani proses ‘cinta’ itu sendiri. Hal yang…

WelcomeBack JZ

31 Jan: Untuk Zanetti Dan Mantan Klubnya

Selamat siang (atau pagi atau malam terserah kapanpun kau membacanya). Terakhir kali aku membuat tulisan tentang kamu adalah ketika aku membalas surat terbuka yang kau tulis untuk kami, fans di seluruh dunia. Dan kau tidak membalasnya, entahlah apa sempat kau membaca balasan surat yang aku tempo hari. Maka sekarang izinkan aku menulisimu surat (lagi) , oh iya, masih sama seperti kemarin, aku menulis surat ini dalam rangka tantangan yang sedang ramai di linimasa, tentang bagaimana mengeksplorasi kemampuan kita dalam menulis surat cinta selama konsisten, satu bulan penuh, 30 hari tanpa jeda. Untuk siapa surat itu dikirim, itu terserah kami yang…

Love-Letter

30 Jan: Di Luar Hujan Sebentar Lagi Aku Pulang

Padahal kita sering bersapa rindu, teramat malah, tapi bolehlah sesekali aku menulis segalanya tentang kamu disini, Istriku. Terakhir aku menulisimu, kita belum tidur di ranjang yang sama, lebih dari itu kita bahkan belum sempat mengikat janji. Yang aku ingat, saat itu kita masih lucu berbalut baju putih abu, saat dimana nilai merah adalah hal sederhana yang membuat mood rusak sempurna, seketika. Saat pikiran kita hanya disibukan dengan kalimat “tugas apa besok?” bukan “makan apa besok?” seperti yang kita bahas sekarang setiap sebelum tidur, itu ketika kau kehabisan jatah memainkan permainan di selulermu. Ah, tapi surat itu pun aku tulis karena…