-
- Posted by Pram Ichanx
“… so you can see me, I put make up on my face. But there’s no way you can feel it… from so far away.”
Sepenggal kalimat di atas adalah bagian sepotong lirik dari lagu yang entah mengapa menjadi favorit saya sejak beberapa hari terakhir ini. Lagu yang saya maksud adalah lagu yang di nyanyikan oleh seorang penyanyi wanita asal Inggris yaitu Emili Sande. Lirik tersebut ada di sebuah lagu yang berjudul “Clown”. Lagu yang di nyanyikan Emili Sande tersebut sebenarnya sudah di rilis sejak 3 Februari 2013 lalu dan menduduki posisi no 4 di tangga lagu UK Singles sepanjang tahun 2013.
Saya tidak ingin mencoba menterjemahkan makna dari lagu tersebut maupun mengupas lebih dalam dari tiap liriknya. Anda bisa mengunggahnya secara gratis dan memaknai sendiri setelah mendengarkan harmonisasi indah piano yang di padukan dengan suara soprano khas Emili Sande. Saya justru tertarik dengan judul dari lagu tersebut, “ Clown” yang dalam bahasa Indonesia berarti badut. Arti harafiah dari judul lagu tersebut adalah sesosok mahkluk yang bagi sebagian orang di sukai namun tidak sedikit juga yang phobia apabila melihat badut. Dalam dunia medis, ketakutan akan sesosok badut sering di sebut dengan istilah “Coulrophobia”. Saya bukan pengidap Coulrophobia, tapi dari banyak sumber yang saya baca atau saya dengar, Coulrophobia bisa terjadi pada seseorang akibat ketidaksukaan orang tersebut pada sosok yang memiliki dandanan aneh, bentuk badan aneh serta riasan wajah yang juga aneh dari kebanyakan manusia pada umum nya. Coulrhophobia juga timbul karena ketidaktahuan dari orang yang takut tersebut akan siapa sosok yang ada di balik perut buncit dan riasan wajah aneh dari sosok badut.
Read More-
- Posted by andhikamppp
" Saya jangan diganggu dulu. Saya siap miskin untuk negara ini."
Beberapa waktu lalu, di twitter kalimat tersebut sempat menjadi bahasan utama, seperti yang kita tahu kalimat tersebut disampaikan oleh bintang muda sepakbola Indonesia, Evan Dimas Darmono ketika ditawari menjadi bintang iklan di salah satu produk dengan bayaran cukup tinggi. Yaa seperti yang kita tahu, prestasi Timnas Indonesia U-19 memberikan "efek bintang" terhadap para pemainnya, terlebih kepada Evan Dimas selaku kapten dan kerap menjadi penentu kemenangan tim.
Sepakbola, dewasa ini telah menjadi komoditi bisnis yang luar biasa besar dari pasar kecil, sampai industri besar banyak yang mulai menggunakan sepakbola sebagai media promosinya, hal itu tentu saja berimbas pada para pelaku sepakbola baik pelatih pemain terlebih kepada klub itu sendiri. Tapi ternyata tidak semua para pelaku sepakbola sudi untuk "mengorbankan sepakbolanya" demi secuil materi, dia lebih memilih untuk fokus pada apa yang dia bela, yang dilakukan Evan itu merupakan contoh kecil.
"Diluar" sana Evan bukan satu satunya contoh dalam hal itu ...
Read More-
- Posted by andhikamppp
Media olahraga di Indonesia, dan juga Italia ... Dua hari ini membahas satu topik yang sama.. Tentang takeover 70% saham FC Internazionale oleh Erick Thohir, pengusaha asal Indonesia. Dengan bergantinya kepemilikan Inter dari Massimo Moratti ke Erick Thohir menjadikan Inter sebagai klub italia pertama yang dimiliki oleh pengusaha asal Asia.
Ini jadi dilema untuk saya dan (mungkin) teman teman Interisti di Indonesia. Kenapa ?? Di satu sisi, akan ada rasa bangga sebagai orang Indonesia karena klub favoritnya klub yang dicintainya dimiliki oleh salah satu anak bangsa, Tapi di sisi lain akan ada rasa takut dan akan ada pertanyaan apakah sang pemilik baru memiliki rasa cinta yang sama terhadap klub yang kami cintai ??
Terlebih orang yang digantikan oleh Erick Thohir adalah Massimo Moratti,
Read More