Scroll Top

Jangan Ada Pokemon Di Sini

Bumi dan seisinya beberapa hari terakhir dibuat heboh luar biasa oleh sekumpulan monster yang imut nan menggemaskan. Bukan dalam bentuk nyata tentu saja, ia hadir dalam bentuk teknologi yang menggabungkan benda maya dua (atau tiga?) dimensi ke dalam sebuah lingkungan nyata tiga dimensi yang diproyeksikan pada waktu nyata di perangkat genggam Anda. Apa namanya ? Ah iya, Augmented Reality. Niantic, Inc dan Nintendo bertanggung jawab terhadap banyak sekali manusia yang menjadi candu untuk memainkan permainan ini. Pokemon Go.

Ini adalah salah satu permainan yang mengaduk-ngaduk kenangan para penggunanya. Terlebih untuk mereka yang sempat tumbuh besar bersama Pikachu dan kawan-kawan. Hei generasi 90, siapa diantara kalian yang tidak pernah memainkan atau sekedar menonton Pokemon saat kecil dulu?? Untuk yang belum tahu, permainan ini bisa dimainkan oleh pengguna telfon pintar berbasis Android ataupun iOS secara gratis. Di Indonesia, yang terkenal dengan bajak-membajaknya, meskipun belum diluncurkan secara resmi bukan berarti manusianya menjadi kudet. Silakan Anda meluangkan waktu sebentar keluar rumah, jika menemukan satu-dua orang sedang menatap layarnya dengan cermat sambil menggerak-gerakan jari tangan penuh harapan, boleh jadi mereka adalah satu dari banyak orang yang sedang mencari Pokemon.

Ini bukan tulisan tentang bagaimana Pokemon Go dimainkan, apalagi tentang tips & trick tentang permainan yang cukup menguras batre dan paket data itu. Bukan, sama sekali bukan. Saya baru mengunduh, memasang dan memainkan Pokemon Go kemarin, dua hari dengan hari ini, lalu bagaimanalah saya pantas memberikan panduan, ulasan atau apapun itu yang dirasa bisa memudahkan Anda untuk memainkannya. Sebaliknya setelah dua hari bermain (sebenernya jika dihitung dalam menit, tidak sampai enam puluh menit saya bermain) saya merasa dibodohi. Ceritanya begini, suatu waktu di hari kemarin saya pergi keluar rumah untuk mencuci motor, di tempat pencucian motor tentu saja, yang biasanya saya habiskan waktu menunggu untuk membaca atau setidaknya menengok media sosial saya yang mulai dipenuhi sarang laba-laba, kemarin itu saya malah berkeliling ratusan meter untuk mencoba peruntungan mendapatkan Pokemon liar. Hari ini sama saja, di waktu makan siang di istirahat jam kantor, saya memegang perangkat genggam seperti sedang memegang kompas, berputar ke seluruh penjuru mata angin untuk mendapatkan item yang bisa kita dapatkan gratis di Pokestop. Untungnya, siang ini saya tidak sendirian. Masih banyak orang gila lain di sekeliling saya yang bodoh berjamaah.

Aih, terlalu kasar rasanya jika saya menggunakan kata ‘bodoh’ kepada mereka yang memainkan Pokemon Go, dan karena saya juga memainkannya saya tidak sampai hati untuk mengatai diri sendiri ‘bodoh’. Kurang kerjaan mungkin lebih tepatnya. Tapi, dengan bermain Pokemon Go, bukankah kita sedang mengerjakan sesuatu?? Aih, terseralah menyebutnya apa. Games, bagaimanapun akan selalu memberikan candu kepada para penggunanya untuk menjadi tidak tahu waktu pun tidak tahu tempat. Dan mengenai waktu dan tempat saya memiliki beberapa daftar yang saya buat acak tentang kapan dan dimana kita kurang pantas untuk memainkan permainan ini. Jika dirasa perlu, silakan disimak daftar berikut. Jika tidak, silakan caci maki saya pada kolom komentar dibawah.

Di toilet

Pokemon liar bisa muncul kapan dan dimana saja. Bahkan di tempat yang tidak terduga sekalipun, toilet misalnya. Dan dewasa ini, selain koran atau buku, perangkat genggam adalah teman terbaik untuk menemani aktivitas kita ketika membuang hajat dalam skala besar. Sedikit saran untuk Anda yang memainkan Pokemon Go, jangan pernah memainkannya ketika Anda sedang di toilet. Apa pasal?? Begini, meskipun hanya dalam bentuk virtual tiga dimensi di layar perangkat genggam Anda, para Pokemon itu bergerak, dan seolah sedang memerhatikan Anda -menunggu untuk ditangkap apa tidak risih ada suatu objek dalam bentuk apapun itu yang menatap khusyuk kepada Anda sebelum sesuatu menghujani kubangan air dibawah Anda. Plung, eh begitu kan bunyinya??

Di tempat kerja

Saya tidak memikirkan ini sebelumnya. Sampai di linimasa twitter saya muncul sebuah meme yang membuat saya berpikir “Oh, benar juga”. Di tempat kerja kita, tentu saja, dibayar untuk bekerja bukan untuk bersantai apalagi menghabiskan banyak sekali waktu dengan terlihat sibuk berkeliling area kerja demi satu-dua Pokemon yang belum tentu muncul. Gaji buta. Anda tidak ingin bukan memberi makan keluarga Anda dengan harta yang didapat dengan cara yang salah. Lagipula, keluarga Anda tentu tidak mau dihidupi oleh PokeEggs atau Pokemon Candy yang Anda dapatkan setiap hari. Gunakankah waktu istirahat kerja untuk bermain. Sebentar saja jangan terlalu lama, Anda butuh makan, bukan ??

Akan tetapi jika Anda termasuk kedalam kelompok orang yang selalu datang lebih awal ke tempat kerja dan pulang lebih lambat dari orang kebanyakan dan Anda tidak mendapatkan bayaran untuk tambahan waktu kerja itu, menurut saya tidak masalah. Silakan Anda buat perhitungan sederhana. Berapa kelebihan waktu kerja Anda setiap harinya, buat akumulasi selama satu minggu, satu bulan, atau terserah Andalah jika hanya ingin menghitung kelebihan waktu harian. Lalu, silakan pergunakan kelebihan waktu itu untuk mencari Pokemon. Bahkan di jam kerja sekalipun. Camkan ini, jika perusahaan Anda tidak membayar setiap kelebihan waktu kerja Anda, maka gunakanlah waktu kerja untuk kepuasan batin Anda. Cukup adil bukan??

pokgo

Di tempat makan

Di era teknologi sekarang ini, perangkat genggam merupakan media utama yang melengkapi kehidupan kita dan yang tanpanya kita mejadi malas untuk kemana-mana. Beberapa diantara dari kita bahkan lebih baik memilih tidak membawa uang ketimbang tidak membawa perangkat genggam, terlebih handphone. Bahkan handphone selalu dibawa bahkan ketempat seperti toilet sekalipun. Sayangnya sejumlah ahli dari London School of Hygiene & Tropical Medicine di Inggris telah melakukan penelitian penting yang menyatakan bahwa handphone ternyata menjadi rumah dari bakteri berbahaya seperti E.coli, MRSA, juga 1.000 jenis bakteri lainnya. Handphone mengandung berbagai macam bakteri yang dapat berujung pada serangan berbagai macam penyakit.  Mencari Pokemon di tempat makan, apalagi Anda sedang makan, berarti ada kemungkinan Anda akan secara bergantian memegang salah satu benda terkotor di muka bumi ini dengan makanan yang akan Anda makan. Dewasa ini media seringkali membuat judul berita yang menjijikan, jangan lagi Anda tambah dengan berita yang menuliskan : Seorang manusia keracunan di tempat makan gara-gara bermain Pokemon Go. Tidak keren sama sekali.

Di tempat peribadatan

“Gue ke mesjid dulu ya” dua dari delapan orang teman yang kebetulan siang tadi nongkrong setelah makan siang meminta izin. Saya mengangguk disertai dengan jempol yang mengacung, memberi respek. “Sisa-sisa Ramadhan masih terasa untuknya” gumam saya dalam hati. Meskipun disertai jadwal tidur siang, teman saya itu memang rajin ke mesjid selama Ramadhan kemarin. Sebuah pencapaian luar biasa untuk kami yang lebih sering membahas tentang gelapnya duniawi. Dan dia datang lagi beberapa menit kemudian. Cepat sekali. “Wah, bener kata orang-orang di mesjid Pokemonnya bagus-bagus”. Sialan, kutuk saya dalam hati. Saya terlalu cepat berbaik sangka.

Dan, kawan. Cerita di atas jelas tidak pantas untuk diikuti, gunakanlah waktu di dunia yang sedikit itu untuk beribadah kepada-Nya. Kalaupun merasa sulit, setidaknya yang bisa kita lakukan adalah tidak mengotori fungsi tempat peribadatan. Sederhana saja, tidak usah mencampurinya tempat peribadatan dengan hal remeh-temeh duniawi. Ada suatu pepatah bijak mengatakan. Jika kamu tidak bisa menyelesaikan suatu masalah, setidaknya jangan membuat masalah baru. Dan jika kamu tidak bisa melakukan sesuatu yang baik, setidaknya janganlah kamu melakukan hal yang buruk. Ah, iya. Ini bukan tentang Pokemon saja.

Di jalan raya

Dengan memaksimalkan fungsi Global Positioning System (GPS) Anda akan menemukan dunia virtual Pokemon di perangkat genggam Anda. Anda bisa melihatnya di dalam layar, dalam waktu tertentu Pokemon akan muncul dalam bentuk objek tiga dimensi. Anda tidak menemukannya?? Cobalah berkeliling, maksud saya benar-benar berkeliling. Jelajahi komplek perumahan Anda, kelurahan, kecataman, kabupaten, kota, provinsi, negara atau bahkan berkelilinglah ke seluruh dunia. Semakin jauh Anda melangkah, semakin besar peluang Anda menemukan Pokemon liar dengan berbagai bentuk juga kekutan. Namun, jangan sekali-kali Anda memainkannya di jalan raya, bahkan di tempat aman sekalipun. Kita tidak pernah tahu kapan bahaya menyerang, bisa saja bukan ketika Anda menunduk, melakukan satu-dua gerakan untuk membuat Pokemon Anda berevolusi, tiba-tiba datang dari arah tak terduga sebuah tank baja yang rem-nya blong lalu menabrak Anda, dan Anda tidak sempat menghindar karena terlalu asik bermain. Ketika anda berkendara?? Apalagi, jangan ambil nyawa orang lain demi satu-dua Pokemon yang muncul di jalan. Lagipula, untuk apa juga. Percayalah, semakin cepat Anda bergerak semakin sulit Pokemon itu ditangkap.

Jika sudah terlalu ketagihan, dan waktu Anda bermain Pokemon Go hanya bisa Anda lakukan ketika  berpindah tempat dari rumah ke kantor, kantor ke rumah, rumah ke sekolah atau sebaliknya. Mainkanlah, silakan saja. Tetapi jangan lupa untuk meminta bantuan kakak, adik, orang tua, atau pacar untuk mengantar Anda ketika Anda akan berpindah tempat, sehingga Anda bisa fokus dalam bermain. Di beberapa tempat mungkin Anda bisa meminta kepada mereka untuk berhenti, mematikan mesin jika perlu, lalu mengambil item-item di Pokestop secara gratis. Atau, gunakanlah jasa transportasi motor online jika Anda memiliki kelebihan uang. Mungkin beberapa waktu kedepan akan muncul jasa seperti ini : Wisata kota mencari Pokemon. Takutnya saya lupa, saya harus mengingatkan juga, meskipun cara ini Anda gunakan, berdua bertiga atau berapapunlah Anda berkendara berpindah tempat, peluang tertabrak tank baja tetap ada, namun setidaknya  kalau terjadi sesuatu di jalan Anda tidak mati sendirian. Boleh jadi, di sana nanti ada teman yang akan membantu Anda menjawab pertanyaan dari malaikat : Apa yang kamu lakukan sebelum kamu mati??

Di rumah

Sudah cukup. Di rumah ada sesuatu yang bisa memberikan Anda perhatian, pengertian, kebahagiaan dan rasa nyaman ketimbang para Pokemon sialan itu. Sesuatu itu hadir dalam bentuk anak, istri, orang tua, adik, kakak. Ya, sesuatu itu hadir dalam bentuk keluarga Anda dirumah. Hargailah mereka dan segala waktu untuk mereka.

Memutuskan untuk ketagihan, kecanduan atau apapun yang menyita waktu adalah sebuah pilihan. Tak seorangpun bisa melarang Anda untuk melakukannya. Hanya saja jangan lupa, ada resiko dan tanggung jawab pada setiap pilihan yang diambil. Tentang Pokemon Go, rasa-rasanya dunia ini terlalu menakjubkan untuk ditukar dengan monster-monster yang bahkan tidak punya perasaan. Tapi sekali lagi, silakan bermain, bermainlah dengan batasan.

Omong-omong, ada yang sudah mendapatkan Pikachu ?? Dimana ??

pokemongo

Comments (25)

Entah faktor umur atau apa, saya belum diberi minat buat maen ya.

Hahaha, pas jaman kecil suka Pokemon ?? Sebagian besar yang main yaa karena faktor history sih

Menikmati Pokemon sebagai tontonan, bukan permainan 🙂

Hahaha, kalau saya justru mulai kenal Pokemon di game dan komik sih.

Saya menikmati Pokemon pas jamannya permen lolipop merek Cup Cup Pop yang hadiahnya kartu gambar Pokemon. Kalo dapet yang langka senangnya bukan maen.

Btw, kebayang nggak sih kalo di Pokemon Go ini ada Pokemon yang nongkrong di Istana Negara? Nangkepnya gimana, ya?

Emm, anu sebentar, Istana Negara itu isinya siapa aja sih ?? Selain presiden, Ga banyak pejabat kan ?? Kalau banyak pejabat, kayanya sepi juga. Gatau gimana caranya pokemon yang muncul tipenya menyesuaikan tempat, dan kayanya ga banyak juga orang yang tertarik nyari Pokemon jenis tikus.

Hahahah. Paling ngakak pas di rumah peribadatan mas.
Macam udah mantap kali teman2nya ya, eh rupanya 😀

Silakan di cek mas teman-teman yang main, ada juga pasti yang begitu

hahaha, satu lagi postingan blog yg ku baca bisa jd alasan untuk install.. Pokemon Go adalah godaan duniawi 😂😂😂

Mas Ucha kompor nih, aku tak kuasa mau download 😂😂😂

Loh loh loh, malah aku kan menghimbau untuk tidak memainkannya. Eh, kalau gitu go ahead, tapi jangan lupa waktu dan tempat ya 🙂

Alhamdulillah dr dl krg suka pokemon, liat cuma sekilas. Jd ketika ada game dan ngabisin kuota, mending buat ngeblog, hihihi

Beruntunglah kamu, Jiah. Lanjutkan, jangan sampai tergoda

Dulu mainnya sih, Tamagochi Pokemon. hahaha… ketauan umurnya.

Ehh, ada tamagochi pokemon ?? Aku maen tamagochi cuma yang binatang biasa, itupun main pas udah ga musim :'(

Gue udah dua hari ini install dan maenin si Pokemon Go. So far sih masih asik-asik aja karena mungkin masih baru dan masih viral di berbagai media yang membuat rasa penasaran semakin meningkat.

Di daerah tempat gue sekarang masih belum banyak atau mungkin belum ada selain gue. Jadi gue merasa masih canggung kalo untuk sengaja mencari pokestop, pokemon atau mungkin Gym Spot. Selagi ada kebutuhan bepergian aja baru maenin Pokemon Go. Selama masih belum rilis dan belum semua orang maenin sih kayaknya bakal masih rame-rame aja. Terlebih sekarang kan lagi menjamur juga YouTuber Gaming yang pastinya nggak bakal ketinggalan untuk maen, review dan dibikin konten di channelnya.

Kalo boleh milih sih, gue prefer ke Digimon. Karena gue ngikutin sampe punya digivice-nya. Harusnya si Digimon ini yang duluan ngeluncurin game semacam ginian.

Wah kepanjangan komentarnya. Wkwkw

Copy paste buat postingan baru gue aja ah haha

Hahaha, gapapa semoga berkomentar panjangnya setelah benar-benar membaca isi seluruh postingan.
Kalau Digimon, IMO, ga akan se-hype ini, gamenya paling mungkin cuma berantem doank, soalnya kan di Digimon versi film pun satu orang cuma punya satu Digimon doank kan ??

Entah kenapa aku kok enggak tertarik sama game pokemon ini, meskipun pas kecul suka banget nonton kartun pokemon dan koleksi tazos nya. Mungkin karena aku anak rumahan yg jarang keluar rumah hahaha

Wahh, Tazoz nya masih ada ga ?? Aku juga ngoleksi Tazoznya, dari Tazoz itulah aku kenal Pokemon

Main Pokemon yang udah ditunggu2 dari awal dikerjain sama Google pas April Mop, aku pribadi ngerasa dream comes true. Karena waktu kecil main Pokemon via GBA jadi ngerasain “jadi nyatanya” nangkep Pokemon. Terlepas dari itu semua, Game ini emang harus diakuin membahayakan kalau yang main nggak hati2. Aku sih kurang setuju kalau game ini buat anak2. Paling engga game ini buat Remaja minimal SMA lah 🙂

Alhamdulillah aku gak suka Pokemon… hahahaha….
Baca ini asli bikin pengen ngakak.

Loh, loh. Kenapa ngakak, Mbak ??

Jadi bener, nih, di masjid ada banyak Pokemon bagus? Asli tanya lho. hahahha…. (Tolong jangan kutuk aku jadi batu)

Banyak Pokemon, mungkin. Bagus ?? Tergantung hoki. Emm, ga cuma di mesjid doank sih, Di tempat-tempat yang kemungkinan didatangi banyak orang.

Teman ku udah dapat Pikachu om.. Di dekat gardu pln sebelah rumah teman dari temannya dia di suatu kota yang terkenal dengan rendangnya.. Mungkin bisa kesana sekalian wisata.. 😄😄😄😄

kebayang ngga mas klo ditoilet lagi pipis lalu ada pokemonnya di urinoir dan semua pegang hp….. buat nangkep wakakakaka

Comment to andhikamppp Cancel reply