Scroll Top

Memanfaatkan Gelas Plastik Chatime Bersama Gerakan Sapu Gelas

Kamu tahu? Jenna R. Jambeck dari Georgia University pernah melakukan penelitian di tahun 2010 silam. Ia menyebutkan, di tahun itu, setidaknya ada 275 juta ton sampah plastik di lautan seluruh dunia. Hanya di lautan saja. Sebagai perbandingan, menurut International Union of Conservation of Nature (ICUN) jumlah populasi gajah di dunia di tahun 2020 ada sekitar 700.000-750.000 ekor. Dan jika kamu iseng menimbang berat gajah yang tersisa, kamu akan mendapatkan hal yang mengejutkan. Jumlah gabungan gajah di seluruh dunia di tahun 2020 hanya 1% dari berat sampah lautan di tahun 2010. Gila!

Dan satu lagi untuk membuat kamu sedih. Silakan berdiri, lalu tepuk tangan. Negara yang seharusnya kita cintai ini adalah penyumbang sampah terbesar nomor dua di dunia.

Banyak hal yang sudah dan sedang kita lakukan untuk mengurangi sampah plastik. Misalnya, sekarang kita terbiasa membawa kantong belanja setiap kali pergi ke minimarket. Membawa botol minum sendiri saat berolahraga. Mendaur ulang kemasan plastik yang kita gunakan. Atau yang sekarang sedang banyak dilakukan: bekerja sama dengan bank sampah untuk mengelola sampah, khususnya plastik bekas pakai.  

Hal inilah yang akan saya jelaskan kemudian.

Gerakan Sapu Gelas Chatime 

Pernah dengar Chatime? Perusahaan minuman teh susu mutiara (bubble tea) asal Taiwan. Untuk kamu yang belum tahu Chatime menjual minuman yang umumnya berbahan dasar teh. Teh tersebut dikombinasikan dengan beragam pugasan (topping) seperti mutiara yang terbuat dari tapioka, puding, jeli, dan lain-lain. Enak? Jelas. Buktinya di negeri kita ini Chatime sudah memiliki basis penggemar yang luar biasa besar. Atas dasar itu, Chatime Indonesia (juga bekerja sama dengan Chatime Global) membuat sebuah program bernama Chatime CommuniTea.

Apa itu Chatime CommuniTea? Ini adalah sebuah program Chatime secara Global yang berkaitan dengan kegiatan berbagi kebahagiaan dan kepedulian kepada lingkungan sekitar. Cita-cita Chatime CommuniTea adalah konsisten dan fokus untuk hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan, pendidikan atau pun untuk komunitasnya itu sendiri.

Dan jika membahas lingkungan, maka tentu saja ‘menyelamatkan bumi’ menjadi salah satu dari bagian fokusnya. Namun untuk masalah ini ada yang sedikit hal berbeda yang dilakukan oleh  Chatime, khususnya Chatime Communitea. Alih-alih ‘melawan plastik’ ia justru mengajak kita untuk ‘berteman’ dengan plastik lewat Gerakan Sapu Gelas. Gerakan Sapu Gelas itu sendiri berarti Gerakan BerSAma KumPUlkan GELAS. Lewat gerakan ini, Chatimers mengajak kita untuk tidak membuang sisa kemasan Chatime sembarangan tapi kumpulkan, kembalikan gelas itu bersama-sama untuk dimanfaatkan. Nantinya, gelas yang dikumpulkan itu akan digunakan untuk kegiatan yang mendukung kelestarian lingkungan. Ia bekerja sama dengan Bank Sampah Melati Bersih (wilayah Tangerang) dan Bank Sampah Guntur Sadar Lingkungan (wilayah Jakarta Pusat) sebagai pihak yang akan membantu pengelolaan gelas bekas yang terkumpul. Hasil dari pengelolaan gelas bekas yang terkumpul ini juga akan digunakan juga untuk mendukung aktivitas sosial dari warga sekitar Bank Sampah.

Hal ini sejalan dengan penelitian dari UC Davis dan Universitas Hasanuddin. Dilansir dari situs Indonesiabaik, penelitian itu menyebutkan jika diolah dengan baik, sampah plastik daur ulang dapat menghasilkan hal-hal yang menarik. Seperti yang dilakukan di Bali, tepatnya Kabupaten Badung, disana dilakukan pengolahan sampah menjadi Bahan Bakar Minyak (BBM). Begitu juga kota Surabaya, diluncurkan Suroboyo Bus, untuk tiketnya dapat diperoleh dengan menukarkan sampah plastik. Dan Chatime? Lewat Gerakan Sapu Gelas telah melakukannya dengan caranya sendiri.

Kamu, saya dan kita semua yang suka menyisihkan sebagian gajinya untuk menikmati pilihan menu Chatime, bisa ikut bergabung di Gerakan Sapu Gelas. Caranya? Cukup mengikuti 3 langkah sederhana ini:

  • Bersihkan gelas bekas Chatime terlebih dahulu
  • Rusak kemasan gelas dengan menggunakan gunting yang sudah disediakan di Recycle Point
  • Masukkan gelas bekas sesuai ukuran pada Recycle Point yang telah disediakan.

Sejauh ini Recycle Point Gerakan Sapu Gelas baru tersedia di tiga gerai 

  • Chatime Gedung Kawan Lama
  • Living World Alam Sutera Living Kitchen
  • Mall Kota Kasablanka Lt LG. 

Tidak menutup kemungkinan kedepannya akan menyusul di gerai-gerai lain. Namun, karena sekarang ini pemerintah masih memberlakukan PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) untuk kamu yang pesan Chatime secara daring, kamu bisa simpan cup Chatime kamu. Nanti setelah PPKM selesai, kamu bisa kunjungi Recycle Point yang disebutkan di atas dan tunggu kejutan spesial dari Chatime untuk kamu yang berpartisipasi mengumpulkan gelas dari rumah. Apa kejutannya? Yuk pantau terus social media @chatimeindo, dan kalian juga bisa mengunduh Chatime Indonesia App untuk tau info terupdate lainnya! 

Selain untuk mengetahui update-update terbaru seputar Gerakan Sapu Gelas kamu juga bisa gunakan aplikasi itu untuk sekadar mengetahui harga Chatime. Enggak terlalu mahal, kok. Dan, psstt, selain berkontribusi besar untuk lingkungan, yang gak kalah penting, Chatime halal, loh.

Jadi, ya, mari kita bersama-sama menyelamatkan bumi dari jahatnya sampah plastik. Jika sulit untuk kita binasakan, sulit untuk kita hancurkan, kenapa nggak kita coba untuk ‘berteman’ dengan plastik. Ya, seperti yang Chatime lakukan. Kalau mau tahu info lebih lanjut mengenai kegiatan ini, kita bisa pantau terus melalui instagramnya @chatimeindo.

Comments (2)

Kira-kira entar gelas kertasnya diapain, ya? Menarik untuk diikuti!

Waaah salah satunya di kawan lama yaaa, dulu kantorku di sebelah kawan lama soalnya.

Naaah respect ama perusahaan yang udh mulai memperhatikan lingkungan gini. Dengan menyediakan tempat2 recycle gelasnya, bisa mendorong para konsumer chatime untuk ikutan dan meletakkan sampah gelas mereka di tempat yg tersedia.

Aku cuma berharap lokasinya semakin nambah, Krn 3 tempat td lunayan jauh dari rumah. Jujur melihat banyaknya sampah skr, yang berefek ke perubahan iklim, itu serem sih 😔. Harus dari sekarang kita mulai berubah, dan ngajarin anak2 kita ttg cara mengelola limbah. Dimulai dari yg kecil dulu deh… Bawa tas kain, ga pake ssedotan plastik . Itu aja udh ngaruh banget

Leave a comment