Scroll Top

PAGE 2 OF 365

“Karena ga semua hal baik buat orang, baik juga buat kita, atau sebaliknya”

Kemaren adalah hari broadcast dan copy paste sedunia, … sesuai tweet gue malemnya, dan itu kejadian paginya, bangun pagi -yang sebenernya jarang banget gue lakuin pas hari libur- di BBM udah nongol belasan atau mungkin puluhan kalo ga dihapus sebelumnya, ucapan “Selamat tahun baru” dari 1 orang kreatif dan sisanya dari orang yang ga mau cape tapi dengan hebatnya bikin cape gue buat ngehapusin broadcast messages yang isinya hampir sama, persis.

Hari ini sebenernya ga terlalu beda sama hari kemarin, cuma angka “3” yang berganti ke angka “4” di pojok atas kalendar yang sebagian besar ga beli, mungkin hadiah dari toko toko diskonan di akhir taun kemaren. atau mungkin yang beda adalah waktu bangun sebagian besar manusia yang lebih siang dari biasanya, dan warung warung yang terlambat buka karena yang punya terlalu lelah setelah tadi malem niup terompet dan ngeliatin kembang api. Sisanya ?? sama, kita masih bernafas hari ini. Dan ayo berlomba-lomba untuk membuat resolusi terkeren, terbaik, kemudian membuat list dimana-mana, list apa yang harus dicapai di tahun berikutnya. List yang dibuat banyak banyak, dan bulan depan kemungkinan udah lupa, apa aja yang harus dicapai, lebih lebih, bulan depan udah bikin list baru, ngelupain hegemoni saat membuat resolusi massal, kemarin dan hari ini.

Sedangkan gue, ngelewatin pergantian tahun dengan maen PES yang balik lagi ke 2013 (juga ngebantai lawan tanding gue, 3 kali 3 kosong) dan candy crush yang 3 hari stuck di level 80.

Di tengah pertandingan PES tadi malem, gue sempet mikir dan iya, ga semua hal baru bisa gampang kita terima gitu aja, meski udah kita coba, contohnya maen PES , ditengah semua kelebihan dan hal-hal baru yang ditambahin sebagai pemanis di PES 2014 setelah beberapa kali gue coba ternyata lebih enak maen PES 2013 yang sebelumnya udah sering gue maenin. Sama kaya yang terjadi tadi malem, ditengah semua sorak sorai, suara berisik kembang api dan terompet yang ditiup yang kalo pada saat saat tertentu udah kaya suara di medan perang, jalur gaza mungkin. Di tengah prosesi serah terima jabatan dari ‘2013’ ke ‘2014’ ada mungkin dari mereka yang masih belum terima, atau bahkan ga terima dengan waktu yang kayanya makin lama makin cepet kelewat, kelewat sebelum bisa ngedapetin apa yang dipengen di 2013. Dari awal sih gue ngerasa kalo PES 2014 itu kurang menarik, ga seasik maen PES 2013, tapi karena gengsi mungkin yaa, dan ngeliat orang orang udah mulai pindah ke PES 2014, gue yang ngerasa ga nyaman, tetep maksain nyoba, cuma-karena-gengsi-DOANK.

Dan itulah penyakit yang sering dateng ke kita, sebagai manusia (kalo iya kita manusia) bagaimana kita lebih sering mendahulukan pendapat orang yang, belum tentu bener padahal, atau mungkin bener tapi kita secara terpaksa merubah sifat dan kebiasaan demi pandangan “bener” dari orang lain.  dan akhirnya kita ga jadi diri sendiri.

Dan yang gue rasain, saat kita berusaha untuk selalu tampil bener, dan baik didepan orang lain, kita akan lupa sama apa yang seharusnya dikerjain, bakal lebih fokus untuk gimana tampil bagus. Itu mungkin salah satu alasan kenapa resolusi kita sulit tercapai, kita terlalu sering dengerin semua komentar orang lain tanpa disaring mana yang bagus mana yang engga buat kita, atau coba tanya pemeran utama di cerita “orang tua dan keledainya”.

Padahal kan lebih asik jadi diri sendiri, dengan jadi diri sendiri kita ga akan kehilangan identitas, apa yang orang liat, itulah kita sesungguhnya, ehmm coba perhatiin akun twitter @my_supersoccer bandingin konsep mereka tahun kemaren, dan sekarang. Pandangan orang lain pasti menilai itu akun sampah dengan style mereka yg nampak mau  “adu domba” semua followersnya, bukankah itu yang membuat mereka menarik ?? sekarang mungkin ada tuntutan dari beberapa pihak kalo mereka harus “melunak”, dan menjadi akun twitter yang baik, dan lihat ?? apa mereka tetap menarik seperti awal ?? akun tersebut kehilangan identitas, dan jadi “sama”  kaya akun lain, datar, ga menarik.

Karena ga semua hal baik buat orang, baik juga buat kita, atau sebaliknya ga semua hal buruk buat orang, buruk juga buat kita.

Jadi, mari kita mulai usaha buat ngewujudin semua resolusi yang udah kita buat, dengan jadi diri sendiri, ga makan mentah mentah semua komentar orang. Lalu kita menjadi orang yang anti-sosial ?? Hei, ayolah luangkan sedikit waktumu untuk bermain Candy Crush, banyak soal soal yang harus kita selesaikan di tiap babaknya, hebat jika terus bisa melangkah tanpa kalah, jikapun kalah akan ada kesempatan untuk mengulangnya beberapa kali, jika kesempatan itu habis ada baiknya untuk kita menunggu, beristirahat, untuk berpikir bagaimana menyelesaikannya, nanti, atau hubungi teman kalian untuk meminta bantuan. Dan suatu ketika, kita akan dihadapkan pada suatu babak buntu, dimana kita benar benar ga bisa melangkah, bahkan dengan menunggu, yang harus dilakuin untuk bisa jalan terus adalah mencoba tantangan tambahan sebagai kunci untuk kembali ke permainan, cara lain ?? Silahkan hubungi temanmu lagi, dan selesaikan permainanmu sendiri. Lebih gampang lagi, kita bisa “membayar” dengan emas atau harta yang  kita punya, menyogok si pembuat masalah, lalu setelah uang kita habis, kita bisa apa??.

Lucunya, permainan ini seperti menganalogikan kehidupan kita di dunia nyata, saat kita kesulitan memecahkan masalah kita, dan teman kita tidak bisa membantu, entah sedang sibuk, atau mungkin sama sama lelah. Mereka memberikan kita pilihan untuk bermain di “dreamworld” sebuah dunia mimpi, Bukan untuk bersenang senang, tapi untuk memantapkan diri sampai kita kembali siap untuk menyelesaikan semua urusan kita di “real world” di dunia nyata, sen-di-ri-an.

Bukankah itu semua gambaran dari semua masalah kita ??

Atau memilih untuk sign-out dan keluar dari permainan ini ??

Terserah.

Related Posts

Leave a comment