istri

ruanghati

06 Oct: Ruang Hati

Bagaimana jika kita memulainya dengan satu cerita lucu. Waktu aku, dengan wajah yang memerah, meminta kamu untuk menutup mata sebentar. Aku melangkah, mendekat, mengitari tubuhmu yang berdiri kaku, setengah putaran. Kamu bertanya, untuk apa, dan aku diam. Aku di belakangmu saat itu, tepat. Dengan satu perhiasan perak yang, malu-malu, aku pakaikan pada kain yang menutup hampir seluruh kepalamu. Matamu terbuka, dan kita berdua tersipu malu. Mata kita berbicara, tanpa suara, cukup lama. Sampai akhirnya, satu kecupan kudapatkan di kening, sebentar, namun dengan arti yang sebegitu dalam.

11 Feb: Keputusan Sepihak

Sering saya membayangkan apa yang para orang tua rasakan ketika anak yang begitu dicintainya memutuskan untuk pergi dari rumah untuk alasan dan keadaan apapun, seperti misal kuliah di luar kota, mendapatkan pekerjaan di luar pulau, menikah dan berpindah rumah dan atau yang paling mengerikan, benar-benar meninggalkan rumah tanpa alasan apapun atau apa biasa kita menyebutnya, minggat?? Kabur?? Terserahlah. Saya membayangkan itu semua ketika sedang mengalami hubungan jarak jauh dengan gadis yang akhirnya menjadi istri saya sekarang ini. Ketika itu, astaga, berjauhan dengan orang yang baru dikenal dan dicinta beberapa waktu saja rasanya sudah tidak enak. Bagaimana para orang tua yang…

Pasar-becek

26 Jan: Pergi Ke Pasar

Saya percaya anda tidak akan membicarakan hal yang kurang baik jika saya bercerita tentang apa yang biasa terjadi di rumah. Tentang bagaimana saya yang hampir tidak pernah sama sekali membantu istri untuk melakukan pekerjaan rumah tangga. Membiarkan istri bangun lebih awal demi menyiapkan satu cangkir teh manis beserta kudapan yang bisa mengganjal perut ketika saya harus meninggalkan rumah selepas dua rakaat pertama setiap harinya. Dan juga ketika ia selalu memastikan makanan penutup hari di waktu malam selalu hangat setiap saya kembali ke rumah di waktu empat rakaat terakhir. Ah, padahal kami sama-sama bekerja di luar rumah. Tetapi pastilah tenaga yang ia keluarkan berlipat…

Evolution-of-Man

20 Jan: Dua Puluh Tujuh

Saat tulisan ini dibaca, boleh jadi saya tidak sedang di depan layar monitor –mengetik paragraf demi paragraf tulisan ini. Entah sedang apa saya saat tulisan ini dibaca, boleh jadi sedang menjahili anak yang sedang tidur, atau sedang duduk menyendiri di sudut terujung rumah kontrakan sembari mengepulkan asap satu dua batang rokok plus kopi sachet biar lebih cepat, atau memindah-mindah channel TV yang belakangan ini sulit menemukan tontonan yang asik (bahkan di tv berbayar sekalipun) atau boleh jadi saya sedang diam, tidak melakukan apa apa tapi sembari berharap tulisan ini bisa anda baca dan bisa anda terima (jika anda sudah sampai…

PicsArt_1435717543044

07 Jul: Sabar Ya Nak

Darimana saya harus memulai ?? Ah , iya. Ini cerita di suatu malam, antara kami –saya dengan istri yang saling bertatapan lama sekali. Kami berniat untuk berbicara banyak tentang satu dua hal yang boleh jadi teramat penting. Tapi malam itu, selain suara pendingin ruangan yang mulai rusak tak ada sedikitpun suara di kamar kami yang kecil itu. Ini cerita di suatu malam, antara kami yang bercerita banyak tanpa bicara, yang cuma bisa saling menatap, khidmat. Dipisahkan malaikat kecil yang tersenyum dalam tidurnya. Aduhai, sungguh menggemaskan. Semua diam tadi sebetulnya tentang anak kecil itu. Anak kecil yang mulai pagi setelah malam itu ditinggalkan…

Love-Letter

30 Jan: Di Luar Hujan Sebentar Lagi Aku Pulang

Padahal kita sering bersapa rindu, teramat malah, tapi bolehlah sesekali aku menulis segalanya tentang kamu disini, Istriku. Terakhir aku menulisimu, kita belum tidur di ranjang yang sama, lebih dari itu kita bahkan belum sempat mengikat janji. Yang aku ingat, saat itu kita masih lucu berbalut baju putih abu, saat dimana nilai merah adalah hal sederhana yang membuat mood rusak sempurna, seketika. Saat pikiran kita hanya disibukan dengan kalimat “tugas apa besok?” bukan “makan apa besok?” seperti yang kita bahas sekarang setiap sebelum tidur, itu ketika kau kehabisan jatah memainkan permainan di selulermu. Ah, tapi surat itu pun aku tulis karena…