Cerita

terangbulanjuli

31 Jul: Terang Bulan Juli

Tak ada yang lebih tabah, dari hujan bulan Juni. Dirahasiakannya rintik rindunya kepada pohon berbunga itu. Tak ada yang lebih bijak dari hujan bulan Juni. Dihapuskannya jejak-jejak kakinya yang ragu-ragu di jalan itu. Tak ada yang lebih arif dari hujan bulan Juni. Dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu Tersebut, adalah penggalan puisi ‘Hujan Bulan Juni’ sebuah mahakarya dari salah satu penulis terbaik yang dimiliki negeri ini: Sapardi Djoko Damono. Saya, jika diizinkan, ingin memaknai puisi tersebut sebagai rangkaian analogi dari sebuah penantian atas banyak sekali rindu, keragu-raguan, dan segala keniscayaan yang gamang. Oleh Djoko, hujan dibuat sebagai…

footprints-in-the-sand,-beach-151885 -pictures dot 4ever dot eu

04 Apr: Proses 2.0

Jika kelak saya memiliki karir yang baik dalam dunia kepenulisan. Saya akan menandai tahun dua ribu enam belas sebagai awal mula saya belajar menulis. Lalu apa yang terjadi dengan tulisan-tulisan saya sebelum itu? Jika Anda pernah membacanya lalu ingin meludahi tulisan-tulisan lama saya. Mari, saya akan dengan senang menemani Anda. Apakah berarti saya tidak menghargai tulisan saya sendiri? Bukan. Justru sebaliknya, saya ketika itu benar-benar tidak pernah menghargai apa yang namanya belajar. Proses. Oleh karena itu saya jauh sekali dari pantas untuk disebut sebagai penulis. Namun, apabila Anda sekarang ini, pada tulisan-tulisan saya yang baru, masih ingin meludahinya. Sebentar dulu,…

Riquelme

25 Jan: Surat Dari Si Penyihir Malas

Pukul 10 malam. Laju  kapal membelah kegelapan sunyi di antara kota San Fernando dan Tigre. Buih air yang tercipta dari laju lambat kapal bertuliskan Nueva Cristina bergantian mengisi suara dengan binatang malam tepi sungai. Ada yang berbeda malam itu jika dibandingkan dengan malam yang lain. Tak terlihat penumpang yang biasanya merupakan pasangan duduk berhadapan di atas meja kecil dengan penerangan lilin di tengah dua pasang bola mata yang berhadapan. Malam itu pun laju kapal jauh lebih lambat dari yang biasanya terlihat. Mungkin hanya semburat bayangan lampu kapal di air yang terlihat normal seperti biasanya. Lily dan Ricardo, yang merupakan pasangan…

jembatan-mahakam-hulu alidesta wordpress com

18 Apr: Dari Tepian Mahakam

Seorang lelaki yang baru genap berusia dua puluh tahun melakukan perjalanan udara untuk pertama kalinya. Berpindah dari pulau terpadat menuju pulau terbesar yang ada di negerinya. Ia enggan untuk ragu, enggan pula untuk kelu karena bagaimanapun yang ia lakukan saat ini adalah sebagian saja dari rencana masa kecilnya. Pada hari itu paripurna sudah ia menjadi asing untuk banyak orang di sekitarnya. Termuda diantara banyak usia dan boleh jadi terbodoh diantara para profesional yang ada. Namun, sekali lagi ia enggan untuk ragu, enggan pula untuk kelu. Dengan modal seadanya ia bersiap untuk bernafas dan berkeringat dalam entah beberapa lama kemudian untuk…

11 Feb: Keputusan Sepihak

Sering saya membayangkan apa yang para orang tua rasakan ketika anak yang begitu dicintainya memutuskan untuk pergi dari rumah untuk alasan dan keadaan apapun, seperti misal kuliah di luar kota, mendapatkan pekerjaan di luar pulau, menikah dan berpindah rumah dan atau yang paling mengerikan, benar-benar meninggalkan rumah tanpa alasan apapun atau apa biasa kita menyebutnya, minggat?? Kabur?? Terserahlah. Saya membayangkan itu semua ketika sedang mengalami hubungan jarak jauh dengan gadis yang akhirnya menjadi istri saya sekarang ini. Ketika itu, astaga, berjauhan dengan orang yang baru dikenal dan dicinta beberapa waktu saja rasanya sudah tidak enak. Bagaimana para orang tua yang…

senja

07 Mar: Cerita Tentang Senja

Selamat sore, maaf jika aku salah, karena mungkin saja saat membaca tulisan ini kalian sedang sarapan, atau sedang beristirahat sambil memilih menu makan siang misalnya, atau boleh jadi saat ini kalian baru saja selesai mematikan lampu kamar dan kemudian melakukan rutinitas manusia modern kebanyakan : bermain seluler sebelum tidur.  Tapi, aku sungguh menulis cerita ini ketika sore hari, seharusnya dalam beberapa menit kedepan aku menghentikan semua aktivitasku di kantor lalu seperti biasanya pulang ketika bel berbunyi, sama sekali tidak boleh terlambat. Aku sangat menikmati ketika menjadi saksi bumi berotasi, maksudku -kalian boleh jadi tidak sadar bukankah disetiap sorenya saat perjalanan…