Pariwara

daribusuntukkita

06 Sep: Dari Bus Untuk Kita

Asian Games baru saja usai beberapa waktu yang lalu. Indonesia, sebagai tuan rumah, mendapat sorotan positif dari hampir seluruh penjuru dunia. Utamanya bagaimana upacara pembukaan Asian Games dipertunjukkan. Selain itu segala aspek pendukung baik dari akses, insfrastruktur bahkan lingkungan mendapat nilai baik dari hampir seluruh kontestan yang hadir. Dan menurut saya Indonesia memang layak mendapatkan apresiasi. Jauh sebelum Asian Games dimulai, banyak sekali hal yang dilakukan negeri ini untuk menyambut pesta olahraga terbesar se-Asia tersebut. Mulai dari infrastruktur yang dibenahi, perbaikan kondisi lingkungan dengan salah satunya penghijauan dan pembersihan sungai. Yang utama, yang saya rasakan langsung manfaatnya, dengan dilakukannya pengaturan…

Wisgr

06 Apr: WISGR Alternatif Untuk PC Games Action Adventures

Belakangan ini banyak hal yang terjadi di Indonesia yang mendapat perhatian dunia internasional. Yang menyenangkan, perhatian yang datang tidak melulu karena hal negative seperti apa yang terjadi di masa lalu. Seperti misalnya, penyanyi dan musisi asal Indonesia yang mendapatkan atensi di kancah musik internasional, lakon film yang diputar dan mendapat penghargaan di berbagai festival film mancanegara. Yang terbaru, masih dari industri hiburan, ada Guklabs-Games Developer asal Jakarta yang menarik perhatian dunia lewat WISGR game yang akan segera mereka rilis.

Telur&MakananPalsu

29 Mar: Telur & Makanan Palsu

Saya tersenyum kecut ketika melihat pemberitaan di media, baik cetak maupun digital, terkait isu telur palsu. Alasan-alasan yang dikemukakan, bagaimana kemudian (yang dianggap) telur palsu itu didemonstrasikan. Untuk memperkuat isu tersebut beredar pula sebuah video yang berjudul: ‘inilah pembuatan telur palsu’ dengan tambahan caption yang berlebihan. Padahal, isi dari video tersebut adalah proses pembuatan mainan yang berbentuk… telur. Yang paling konyol, banyak banget orang yang termakan isu sampah tersebut. Astaga, saya menjadi sangat yakin bahwasanya lulus ujian nasional sama sekali tidak mencerminkan isi otak. PR menteri pendidikan menjadi semakin berat.

Liburan-Akhir-Tahun

14 Dec: Liburan Akhir Tahun

Beberapa waktu yang lalu, sebelum saya pergi meninggalkan kota asal untuk bekerja di kota rantau, saya sempat berbisik pada Si Jagoan, “Dek, nanti ayah jemput, ya. Terus kita jalan-jalan, deh”. Ia tersenyum sebagai tanda sepakat dan tentu saja dengan harapan yang besar untuk Ayah menepati janji. Sore tadi, dua minggu setelahnya, saya melakukan panggilan video kepadanya, bertatap muka jarak jauh, untuk sekadar melepas rindu. Panggilan tersambung setelah nada tunggu ketiga. Neneknya yang menerima untuk kemudian beliau teruskan kepada Si Jagoan. Ia berlari ke arah yang berlawanan, menjauhi telfon genggam. “Gak mau” katanya kepada nenek. “Marah, Yah,” kata Nenek, “Ayah janji…

Sepatu

10 Nov: Sepatu

Salah seorang pesohor di media sosial membuat sebuah kliping, potongan gambar berita daring, yang merekam sepak terjang perjalanan Sang Gubernur Ibukota dan, tentu saja, wakilnya semenjak pertama kali mereka menjabat sampai hari ini dan sampai kapan entah. Sebagian berita sempat saya baca utuh, untuk kemudian saya tertawa bahak (atau malah kesal bukan main) sebagian yang lain hanya saya baca judulnya saja untuk kemudian menggeleng heran. Dari banyak hal satu yang paling saya ingat adalah tentang keengganan Sang Wakil menggunakan sepatu pantopel sebagai alas kaki untuk ia berangkat kerja. Untuk kali ini saya ingin mengangkat tangan lima jari tinggi-tinggi kemudian berujar:…

Mudik

18 Jun: Sido Muncul dan Kesempatan (Mudik) yang Ia tawarkan

Di setiap penghujung bulan Ramadan, negeri ini memiliki satu warisan budaya yang unik: mudik. Sebuah aktivitas pulang ke tempat asal, kampung halaman, yang dilakukan di penghujung Ramadan, Umumnya dilakukan oleh mereka penganut agama Islam demi merayakan hari kemenangan bersama sanak keluarga tercinta. Kenapa saya sebut ia sebagai warisan budaya? Karena sepanjang yang pernah saya baca, hanya di negeri ini ‘mudik’ dilakukan sedemikian khidmat dalam skala yang masif. Di negeri lain? Ada, namun tidak menjadi suatu ‘keharusan’. Ramadan dan Ied menjadi substansi yang lebih penting dipikirkan ketimbang perjalanan pulang itu sendiri. Apakah kemudian ini menjadi suatu budaya yang salah?