Cerpen

ruanghati

06 Oct: Ruang Hati

Bagaimana jika kita memulainya dengan satu cerita lucu. Waktu aku, dengan wajah yang memerah, meminta kamu untuk menutup mata sebentar. Aku melangkah, mendekat, mengitari tubuhmu yang berdiri kaku, setengah putaran. Kamu bertanya, untuk apa, dan aku diam. Aku di belakangmu saat itu, tepat. Dengan satu perhiasan perak yang, malu-malu, aku pakaikan pada kain yang menutup hampir seluruh kepalamu. Matamu terbuka, dan kita berdua tersipu malu. Mata kita berbicara, tanpa suara, cukup lama. Sampai akhirnya, satu kecupan kudapatkan di kening, sebentar, namun dengan arti yang sebegitu dalam.

Anak-Ayah

15 Sep: Anak Ayah

“Anak ayah banget, ya, Dek?” pengemudi transportasi daring itu berujar setelah cukup lama memerhatikan anak kecil itu yang, sedari kami masuk ke dalam mobil, terus memelukku erat. Ia mencoba menggodanya dengan beberapa lelucon yang biasa manusia dewasa haturkan kepada anak kecil. Percuma, untuk membuatnya berbicara, memang membutuhkan waktu atau kau harus menemukan bahasan yang ia sukai atau kau hanya akan didiamkan serupa batu belaka. “Dede mau kemana? Pulang ke rumah, ya?” pengemudi itu gigih mencari perhatian. Satu detik, dua detik, ia diam, lima detik, dan masih diam. “Mau pulang ke rumah, De?” kali ini aku yang bertanya. Ia merespon dengan…

totti3

27 Jul: Surat Yang Terlambat Kukirim

Tarikan nafas dalam atas sebatang rokok dengan huruf berwarna merah dan hitam di muka bungkus nya, menjadi hal pertama yang menyentuh bibir ku. Sebotol whisky yang tak penuh sisa semalam di sisi kanan seperti sedang bersiap jika aku butuh tameng dari hembusan kejam angin Samudera Adriatic. Waktu di awal Juli ketika belum di mulai nya aktivitas rutin mengenai sepakbola begitu ku nikmati terutama di usia ku yang tak lagi muda. Aku tak perlu lagi sesibuk di masa lalu untuk menelpon atau menerima panggilan telepon dari banyak agen yang bahkan tak satu pun ku ingat nama nya yang dengan mulut manis…

Puppy Wallpaperscraft dot com

28 Mar: Si Anjing yang Memaafkan

Matahari sudah bersiap untuk pulang, cahayanya tak lagi hangat, digantikan senja yang begitu memesona. Di suatu bukit yang ribut terlihat seekor anjing liar kecil yang melangkah gontai, dengan kepala tertunduk berjalan dengan ekor menyentuh tanah, tak ada semangat barang sedikitpun. Seolah segala beban dalam kehidupan anjing sedang ia pegang.  Pada waktu yang berkelebat Si Anjing kecil kini tertelungkup di sebuah batu besar, “huh,” menghembuskan nafasnya pelan, matanya nanar memandang ke jauh entah. Pada waktu yang bersamaan, diiringi matahari yang undur diri, Ibu Si Anjing kecil datang menenangkan seperti bagaimana biasa yang dilakukan oleh ibu dalam kategori dunia manapun, “Oi, kenapa…

kereta api rancaekek dot co

26 Jan: Kotaku di Waktu itu

Dan kemudian aku pun tertawa sedemikian riang bersama mereka, teman-temanku, dengan kemampuan sepeda yang amat terbatas sedang melaju adu cepat. Suara gelas bekas air mineral kemasan yang disimpan di antara ban dan batangnya terdengar begitu khas. Orang-orang yang kami lewati di sepanjang perjalanan hanya bisa menggeleng, menertawakan keseruan yang kami buat. “Yeah, aku menang,” Aris pemilik sepeda berwarna ungu sampai duluan “lambat sekali kalian” ia menambahkan setelah dua orang temannya sampai, satu setengah menit kemudian. “Kau curang, kan perjanjiannya tidak boleh lewat jalan pintas!” Irpan protes kepada Aris. Yang dijawab hanya dengan ‘hehe’ dan satu garukan pada kepalanya yang tidak gatal….

Riquelme

25 Jan: Surat Dari Si Penyihir Malas

Pukul 10 malam. Laju  kapal membelah kegelapan sunyi di antara kota San Fernando dan Tigre. Buih air yang tercipta dari laju lambat kapal bertuliskan Nueva Cristina bergantian mengisi suara dengan binatang malam tepi sungai. Ada yang berbeda malam itu jika dibandingkan dengan malam yang lain. Tak terlihat penumpang yang biasanya merupakan pasangan duduk berhadapan di atas meja kecil dengan penerangan lilin di tengah dua pasang bola mata yang berhadapan. Malam itu pun laju kapal jauh lebih lambat dari yang biasanya terlihat. Mungkin hanya semburat bayangan lampu kapal di air yang terlihat normal seperti biasanya. Lily dan Ricardo, yang merupakan pasangan…