Unleash.
Your.
Creativity.

Sebagai orang yang menghabiskan banyak sekali waktunya di rumah, dengan 50-60% di antaranya ditemani oleh laptop. Maka, tidak heran jika saya –secara tidak sadar memberikan pengaruh dan minat kepada laptop (dan perangkat pintar lainnya) ke kedua anak saya. Yang kecil, berusia tiga menuju empat, sering meminta diputarkan video kesukaannya, merajuk jika saya sedang harus fokus dan enggak selalu bisa memenuhi permintaannya. Yang besar, berusia tujuh menuju delapan, dengan permintaan lebih menarik dan menantang: belajar mengetik sekaligus ingin belajar coding.

Namun tetap saja saya sangat membatasi aktivitas mereka di depan laptop. Tidak boleh terlalu lama. Bahkan ketika pandemi kemarin, di saat sekolah-sekolah di Indonesia menerapkan sistem Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ), si Besar terpaksa harus merotasi perangkat yang ia gunakan untuk belajar. Alasannya? Sederhana. Sudah banyak sekali penelitian yang menjelaskan bahayanya menatap layar laptop terlalu lama bagi kesehatan mata anak. Sebagai orangtua yang keren tentu saja saya tidak mau mengambil resiko itu. Solusinya? Saya mengharuskan anak untuk menggunakan monitor extension yang saya gunakan. Tapi nyatanya itu hanya solusi sementara, penggunaan monitor tambahan tidak terlalu efektif untuk anak. Selain ribet, juga karena rumah saya yang tidak terlalu luas sehingga mengharuskan posisi monitor berada jauh di atas layar laptop. Untuk saya mungkin tidak ada masalah, tapi untuk si Besar. Ketinggian, bos! Masalah kesehatan mata bisa direduksi namun menimbulkan masalah baru: leher pegal.

Dengan urusan seperti itu, saya perlu mencari alternatif jangka panjang yang aman. Opsinya? Pertama, memperbaiki layout ruangan dan juga tata letak perabotan di rumah –agar memiliki tambahan ruang kerja. Tapi akan memakan biaya yang luar biasa besar. Kedua, membeli laptop dengan layar yang “aman”. Tapi ini juga bukan pilihan murah. Setidaknya sampai akhir tahun lalu sebelum ASUS, salah satu produsen laptop terbaik, mengeluarkan lini produk barunya yang dibekali ASUS OLED DISPLAY dengan harga yang relatif terjangkau. Yang terbaru? Kita sambut lini produk terbaru dari ASUS: Vivobook Pro 14 OLED.

Baru beberapa waktu lalu padahal ASUS mengeluarkan laptop dengan fitur-fitur yang luar biasa namun dengan harga yang relatif terjangkau. Jika saya perhatikan memang persaingan industri, terlebih di dunia teknologi, sedang sangat-sangat bergerak cepat. Masing-masing produsen berlomba-lomba mengeluarkan lini produk terbaik dari mereka. Kita? Sebagai pengguna, sih, asik-asik aja, ya. Kita jadi bisa memiliki banyak pilihan untuk menggenapi kebutuhan kita sehari-hari. Dari ASUS, misalnya. Yang memiliki beberapa jenis atau tipe laptop sesuai dengan pasar kebutuhannya. Zenbook, misalnya untuk para professional dan bisnis atau ROG yang identik dengan para gamer. Dan tentu saja, Vivobook yang memiliki target pasar lebih umum dan cocok untuk digunakan di semua kalangan. (Catatan: Setelah membaca sampai habis, kamu akan tahu kenapa saya merasa perlu  untuk menuliskan paragraf ini).

ASUS Vivobook Pro 14 OLED dengan kode M3400 adalah varian terbaru dari Vivobook series yang mengincar pasar casual user. Pada layar, ia membawa tekonologi ASUS OLED DISPLAY yang memberikan pengalaman visual yang satisfying banget. Bagaimana tidak, pada layar 14-inch-nya Vivobook Pro 14 OLED, sesuai namanya, memiliki layar OLED yang mengusung rasio 16:10 dengan resolusi 2.8K (2880×1800). Lebih besar dari kebanyakan laptop sekelas yang hanya memiliki rasio 16:9. Artinya area layar semakin luas. Membuat kenyamanan dalam bekerja atau berkarya akan menjadi lebih menyenangkan.

Ditambah lagi teknologi blue-light filter yang ada di ASUS OLED DISPLAY yang mampu mengurangi sampai 70% cahaya biru yang berbahaya (harmfull blue light) dan tersertfikasi low blue-light dan anti-flicker dari TÜV Rheinland sehingga mampu mengurangi potensi bahaya yang dapat merusak kesehatan mata. Poin ini menjadi salah satu poin penting yang dapat mengurangi sebagian masalah di kehidupan saya.  Poin penting yang dapat membuat saya merasa aman untuk membiarkan anak saya lebih banyak belajar dan berkreativitas di depan laptop.

Untuk berkarya? Lewat gambar dan video? Aman, aja. Untuk kamu yang punya pekerjaan sampingan sebagai desain grafis, Vivobook Pro 14 OLED pun bisa membantu menemani separuh kehidupan kamu. Karena kualitas warna yang disuguhkan oleh Vivobook 14 Pro OLED berani diadu. ASUS OLED DISPLAY mampu menghasilkan warna sultan yang sangat kaya berkat color gamut DCI-P3 dengan rentang warna sampai 100% sebagai spektrum kromatik yang digunakan di layarnya. Dengan rentang warna yang jauh lebih tinggi dari layar LCD biasa (mencapai 1.6x lebih banyak dari warna LCD) maka tingkat akurasi warna dapat tetap terjaga meski dalam kondisi pencahayaan seperti apapun. ASUS Vivobook 14 Pro OLED akan mengajak kamu melihat warna-warni dunia lebih jelas, lebih terang.

Gamer? Aman juga. Layar 120 Hz dengan response time 0.2 ms akan membuat kamu lebih terpacu untuk meningkatkan skill alih-alih menggunakan alasan monitor delay sebagai alibi kekalahan kamu ketika bermain tembak-tembakan.

Saya saksi langsung bagaimana memuaskannya pengalaman menggunakan ASUS OLED DISPLAY. Saya sampai merasa perlu untuk menulis satu halaman penuh khusus tentangnya. Bisa kamu cek langsung di tautan ASUS OLED DISPLAY ini, ya.

Layar tentu saja bukan menjadi satu-satunya jualan di Vivobook Pro 14 OLED ini. Ia datang membawa tagline The World’s Most Powerful 14” Everyday OLED Laptop. Berlebihan? Tidak juga. Dengan fitur yang ditanamkan di laptop tersebut, saya pikir tagline tersebut bukan isapan jempol belaka.

ASUS Vivobook 14 Pro OLED ini hadir dengan ditenagai AMD Ryzen™ 5000 H-Series Mobile Processors yang memiliki full powerful performance core untuk multitasking bahkan video editing. Selain powerful, prosesor ini memberikan daya baterai lebih awet sehingga produktivitas harian semakin maksimal. Dilengkapi dengan kartu grafis integrasi AMD Radeon yang memberikan performa gaming yang tanpa lag. Produktivitas harian dimanapun dan kapanpun jadi maksimal dengan performa prosesor dan kartu grafis dari AMD ini.

Iya, kamu enggak salah baca. Mungkin kamu pikir ASUS sedang bercanda ketika mempersenjatai laptop casual mereka dengan prosesor yang biasa digunakan di laptop-laptop gaming. Tapi, ya memang begitu kenyataanya. Varian tertinggi dari Vivobook Pro 14 OLED dibekali prosesor AMD Ryzen™ 7 5800H Mobile Processor dan varian lainnya ditemani oleh AMD Ryzen™ 5 5600H Mobile Processor. Prosesor tersebut menggunakan konfigurasi 8-core dan 16-thread serta mampu berjalan di frekuensi hingga 4,4GHz. Jadi kebutuhan editing gambar, video, gaming apalagi hanya sekadar streaming tidak akan menjadi masalah di laptop ini. Bahkan jika perlu untuk menggunakan aplikasi musik, entah itu untuk composing, mixing harusnya hidup kamu akan terbantu berkat komponen audio yang diproduksi oleh harrman/kardon apalagi kalau kebutuhan audio kamu hanya untuk mendengarkan lantunan Isyana dan Raisa. Dengan audio yang imersif dari Vivobook Pro 14 OLED akan menuntun kamu ke kegalauan yang hakiki.

Dengan kehebatan performa tersebut, sebagian besar masalah hidup saya yang lain terpecahkan. Untuk saya menampilkan visual yang kalian lihat di blog ini tentu saja yang membutuhkan perangkat yang tangguh. Dan saya berkeyakinan teguh jika Vivobook Pro 14 OLED adalah perangkat ampuh yang saya butuh. Si Besar dan Si Kecil pun bisa bermain gim, menonton video sampai akhirnya mereka tak lagi mengeluh.

Meski nantinya saya perlu menggunakan banyak aplikasi sekaligus dan aktivitas itu menyumbang banyak sekali kebutuhan data. Vivobook Pro 14 OLED tetap bisa diandalkan dengan memori berkapasitas hingga 16GB serta penyimpanan PCIe SSD berkapasitas 512GB. Multitasking is a good thing. Jika aktivitas penggunaan berlebihan sekalipun pengguna Vivobook Pro 14 OLED tidak perlu khawatir karena ia memiliki sistem pendingin IceCool plus terbaru yang ditenagai oleh dua kipas khusus berbahan Liquid Crystal Epoxy Polymer. Pemakaian berlebihan sekalipun tidak akan membuatnya mengalami penurunan performa. Produktivitas dan kreativitas tetap bisa dibawa laju.

Jika kamu sering berkunjung ke tempat ini atau mengikuti saya di media sosial, mungkin kamu ingat kalau saya memiliki kebiasaan bepergian untuk dinas. Maka flexibilitas perangkat menjadi masalah hidup saya yang lain. Saya tidak sudi untuk membawa laptop berat kemana-mana. Beratnya tanggung jawab dan beban hidup sudah cukup. Laptop tidak usah ikut-ikutan berat. Desain Vivobook Pro 14 OLED yang dibuat sedemikian ringkas menjadi salah satu solusi. Dengan berat hanya 1.4 Kg dan ketebalan 18.9 mm tidak menyulitkan untuknya dibawa bepergian. Juga tidak memalukan karena ia memiliki dua alternatif warna yang keren bernama Solar Silver dan Cosmos Blue. Apalagi ketahanan baterainya yang berkapasitas 50 WH tidak membuat saya merasa khawatir kehabisan baterai di tengah perjalanan, ya, lebih kurang 1 shift kerja cukup, lah. Bahkan jika saya tiba-tiba harus meeting di tengah perjalanan. Vivobook Pro 14 OLED dapat memberikan keleluasaan untuk saya berbicara di tengah kebisingan karena fitur AI Noise Cancelling dapat meredam suara sumbang di antara hidup saya. Privasi pengguna menjadi salah satu faktor penting yang lain. Fingerprint sensor dan webcam shield akan memberikan pengguna rasa aman yang paripurna.

Untuk kamu para pecinta film mungkin familiar dengan kutipan dialog dari salah satu film animasi terbaik besutan Byron Howard yang dirilis tahun 2016 silam. Nick Wilde, seekor rubah licik, sedang bersama dengan Judy Hopss kelinci polisi yang menjadi tokoh utama di film garapan Disney tersebut di salah satu kantor pelayanan masyarakat di kota Zootopia. Setengah bercanda Nick berkata pada Judy, “Are you saying that because he’s a sloth he can’t be fast? I thought in Zootopia, anyone could be anything.”. Itu adalah sebuah jawaban dari rasa penasaran Judy yang mempertanyakan kenapa seekor Kungkang, yang kita ketahui bergerak sangat lambat, bisa menjadi pegawai administrasi pelayanan masyarakat yang notabene melakukan pekerjaan dengan dinamika yang cepat.

Anyone Could Be Anything.

Untuk saya, itu adalah salah satu kutipan terbaik dalam semesta sinema. Kita kadang mengerdilkan potensi diri sendiri. Takut untuk mendobrak batasan-batasan dogma. Terkurung dalam ketakutan-ketakutan yang dibuat oleh budaya. Tidak percaya bahwa sebetulnya kita memiliki banyak sekali hal luar biasa yang bisa membuat kita menjadi apa saja yang kita inginkan. Padahal yang harus kita lakukan hanya satu: memulai langkah untuk menuju ke arah yang kita mau.

Kembali ke paragraf-paragraf awal di tulisan ini. Ketika saya meminta kamu membaca tulisan ini sampai habis. Ketika saya menjelaskan sedikit tentang kelompok laptop yang dimiliki oleh ASUS. Zenbook sebagai laptop bisnis, ROG sebagai laptop gaming dan lainnya. Saya menemukan hal menarik di sana.

ASUS membuat kelompok tersebut tentu bukan tanpa alasan. Sejatinya ASUS sebagai produsen tentu perlu memudahkan konsumennya dalam membuat keputusan. Kelompok yang dibuat tersebut akan mengarahkan pengguna untuk memilih produk sesuai dengan kebutuhan dan kebiasaannya. Banyak pabrikan lain membuat kelompok kelas yang sama. Anggaplah hal ini dilakukan sebagai salah satu tuntutan budaya.

Lalu apa yang menjadi menarik?

Bagaimana kemudian ASUS mendobrak budaya dengan masing-masing produk di kelasnya. Terutama di kelas Vivobook yang seringkali dianggap sebagai kelompok menengah yang ditujukan untuk pengguna casual yang tidak dipusingkan dengan spesifikasi atau kategori tertentu. Vivobook Series, yang dalam tulisan ini diwakili oleh Vivobook Pro 14 OLED tentu tidak bisa dibilang “CUMA” laptop biasa. ASUS mengejawantahkan narasi dari Nick Wilde di film Zootopia bahwasanya benar: Anyone Could Be Anything. Vivobook Pro 14 OLED dengan segala fitur yang saya jabarkan di atas dapat menjelma menjadi sebuah laptop bisnis, menjadi sebuah laptop gaming menjadi jenis laptop apapun sesuai kemauan dan kebutuhannya. Vivobook Pro 14 OLED mampu menjadi apapun karena ASUS mau memulai langkah yang baik untuk menabrak dogma dari segmentasi pasar-pasar hasil pengelompokan budaya yang terlanjur ada.

Di bagian akhir tulisan ini kamu akan melihat, dan mungkin terkejut, karena biaya yang perlu kamu keluarkan untuk mendapatkan laptop ini jauh lebih sedikit ketimbang fitur dan banyak sekali kelebihan yang bisa kamu terima dari Vivobook Pro 14 OLED. Juga, kamu akan menemukan alasan kenapa ASUS layak menjadi brand yang perlu kamu pertimbangkan.