Scroll Top

(Mencoba) Berkumpul Bersama Penulis

Pepatah bijak mengatakan : pribadi kita sangat bergantung kepada lingkungan tempat kita banyak berinteraksi. Entahlah seperti apa tepatnya pepatah itu diucapkan. Tapi satu yang patut kiranya untuk digaris bawahi, dan saya teramat setuju olehnya, adalah betul bahwa lingkungan, lingkaran pertemanan yang kita miliki amat sangat memengaruhi kehidupan keseharian kita. Pernah kita dengar sebuah wacana jika kita sering bergaul dengan penjual parfum, wangi parfum tersebut akan juga melekat pada kita. Atau jika kita sering bergaul dengan orang pintar, boleh jadi akan banyak ilmu bermanfaat yang bisa kita terima. Lalu, apa yang terjadi jika kita, atau saya, bergaul dengan banyak sekali penulis?

Itu yang sedang saya lakukan dalam kurun waktu lebih kurang satu tahun terakhir. Berinteraksi dengan banyak penulis. Baik dengan para penulis digital sampai dengan mereka yang pernah membuat tulisan dalam bentuk cetak. Entah sudah berapa banyak ilmu yang saya serap dari mereka -dan saya berterima kasih banyak karenanya seperti misalnya tentang kaidah bahasa yang baik, gaya bercerita yang memesona, atau sekedar bagaimana memperbaiki tampilan blog yang saya miliki. Untuk beberapa hal saya berhasil mengaplikasikannya. Jika Anda pernah berkunjung ke blog ini beberapa waktu yang lalu tentu Anda akan sepakat bahwa tampilan blog saya yang sekarang jauh lebih menyenangkan ketimbang versi terdahulunya. Ah, setidaknya itu menurut pandangan saya pribadi. Lalu apakah itu cukup? Belum. Masih banyak yang harus saya benahi dan saya pelajari dari mereka. Apalagi tentang kaidah bahasa itu, tentang gaya bahasa itu.

Namun sayangnya interaksi yang saya lakukan baru sebatas interaksi pada dunia digital belaka. Memang beberapa diantaranya pernah saya temui secara langsung baik sengaja ataupun tidak. Seperti misalnya ketika kami menghadiri suatu undangan acara yang sama yang diselenggarakan oleh pihak ketiga. Tapi bagaimanapun juga, pertemuan dalam sebuah acara, terlebih yang sifatnya undangan, tidaklah pasti menghasilkan pertemuan yang berkualitas. Ada tanggung jawab dan kewajiban lain yang harus kita lakukan setiap kali datang dan bertemu sebagai ‘undangan’ dalam sebuah acara pihak ketiga. Lalu bagaimana caranya agar pertemuan itu menghasilkan sebuah interaksi dan komunikasi yang berkualitas?

Beruntung, ada beberapa teman yang memiliki keresahan sama: kita perlu mengenal lebih dari sekedar perkenalan digital. Maka tak perlu waktu lama untuk kami bersepakat menggagas sebuah acara temu yang isinya adalah para penulis, baik para penulis digital ataupun cetak.

Yang menjadi masalah kemudian adalah, bagaimana caranya kami bisa mengundang banyak penulis untuk datang? Lingkaran pertemanan kami terbatas pada orang-orang yang sama. Bagaimana kami bisa mengundang orang di luar lingkaran pertemanan kami? Seorang teman mengusulkan untuk menghubungi salah satu komunitas yang berperan aktif sebagai mediator para penulis digital. Warung Blogger. Kami mengajukan sebuah proposal sederhana sederhana kepada Warung Blogger untuk membantu penyebaran informasi kepada para penulis di luar lingkaran pertemanan kami. Gayung bersambut, permintaan kami diterima. Lalu inilah acara yang akan kami adakan. Ngobrol bareng bersama blogger juga ditambah dengan futsal bareng blogger untuk mereka, para blogger, yang memiliki dualisme hobi antara menulis dan berolahraga.

Acara ini sendiri akan diadakan pada :

Hari/Tanggal                     : Sabtu, 11 Februari 2017

Waktu                                   : 10.00 WIB – Selesai

Lokasi                                   : Kuningan Village, Jakarta Selatan (Lihat map)

Akan tetapi dikarenakan terbatasnya waktu dan persiapan yang kami lakukan. Kami tidak membuat sususan acara yang lengkap seperti bagaimana biasanya sebuah acara perkumpulan dilakukan. Pun dengan timbal balik materi bagi mereka yang bersedia datang. Tak ada goodie bag, tak ada doorprize. Murni hanya untuk sekedar anjang sono, membuka ruang silaturahmi yang baru. -malah untuk teman-teman yang ikut futsal, boleh jadi kami akan meminta biaya patungan untuk sewa lapang, Jakarta keras, Jendral. Jam 10.00 tepat, selama dua jam, para pria yang hadir akan memulai acara dengan futsal bareng dan untuk para wanita yang hadir, bebas untuk langsung memulai berkenalan, berdiskusi, atau menonton para pria yang sedang berkeringat? tidak masalah. Bebas, kami benar-benar tidak membuat susunan acara. Selepas futsal, para pria pastilah akan ikut bergabung, berinteraksi.

Sederhananya kami hanya ingin memiliki waktu yang berkualitas untuk bisa berkumpul bersama teman-teman yang memiliki minat sama. Sisanya, bagaimana kemudian ilmu baru bisa didapatkan, bagaimana kemudian pertemanan baru bisa tumbuh, bagaimana kemudian hasil temu ini bisa menjadi teramat bermanfaat untuk kita kedepannya tergantung kepada bagaimana kita nanti bisa aktif dalam pertemuan tersebut.

Untuk Anda yang kebetulan membaca tulisan ini dan berkenan hadir untuk mengikuti acara sederhana yang kami buat mohon kiranya untuk bisa mengisi sebagai bukti kebersediaan.

Terima kasih. Kami sangat mengharapkan kehadirannya. Kita bertemu tanggal 11 Februari 2017.

Related Posts

Comments (4)

Ada beberapa salah ketik kang tumben, ada apakah dengan dirimu?
Mungkin karena ini bukan seperti cerita yang biasanya.
Diantos cerita selanjutnya.

Ah, hatur nuhun kang sudah memerhatikan. Hehehe, enggak juga sih. Karena ini nulisnya buru-buru aja kemarin. Sudah saya perbaiki.

Di tunggu saran dan kritik lainnya :-), juga traktirannya njirr,

Aku pengin ikut, tapi lihat kata Jakarta Selatan membuatku nganu. Bagaimana ini? Heu 🙁

Loh, kenapa wi? Kan ga jauh, aku dari Cikarang, loh.

Leave a comment