Jangan terlalu GR dulu kawan , tulisan kali ini pun masih dalam rangka menyelesaikan tantangan 30 hari menulis tanpa berhenti, dengan konsep ‘surat’ sebagai tema tulisan. Lebih tepatnya surat cinta. Dan aku pikir cinta bukan hanya tentang ‘Aku cinta kamu’ , ‘Aku sayang kamu’ dan ‘Maukah kau menikah denganku’ atau kalimat sejenis yang akan terasa menjijikan jika diucap terlalu banyak. Jika saja definisi cinta hanya sesempit kalimat itu, tentu aku tidak akan menulisimu surat ini, tentu saja, karena kamu itu lelaki.
Cinta itu –masih menurutku memiliki arti yang lebih kompleks ketimbang ketika kita menjalani proses ‘cinta’ itu sendiri. Hal yang umum kita dengar adalah cinta kepada pasangan , entah itu kepada Istri, pacar, calon pacar atau apapunlah itu. Dengan sedikit perluasan makna kita akan menemui banyak kasus tentang cinta. Hubungan manusia dengan penciptanya pun membutuhkan tambahan pengertian dari Cinta, atau cinta kepada klub sepakbola, atau kepada siaran televisi yang bahkan tidak bermanfaat pun bisa didasari pengertian cinta. Jadi, jika boleh aku simpulkan mungkin saja makna terluas dari cinta itu adalah : saat kita bersedia lama lama hidup dan nyaman menjalani suatu proses sama dalam periode waktu yang tertentu tanpa memperdulikan baik buruknya, asal kita bisa terus terikat dalam proses itu, kita akan rela melakukan apa saja.
Bagaimana ?? Apa kamu setuju dengan perluasan makna cinta versi pikir asal-asalan itu ?? Jika setuju aku lanjutkan tulisan ini, barangkali saja bisa mengingatkan kita kepada waktu dimana kita masih belum peduli banyak tentang hidup.
Hai kawan, hari ini kamu memasuki lembaran hidup yang baru, aku tidak datang –maka dari itu aku menulisimu surat ini dan kau tidak boleh marah, beberapa bulan kedepan kau akan mengerti kenapa aku tidak bisa memaksakan diri untuk ikut makan siang di pestamu hari ini.
Begitu kau sempat membaca tulisan ini, aku tidak tahu apakah kamu masih mempertahankan keluguanmu itu yang kadang membuat aku kesal dulu, hei, bahkan kau harus diajari bagaimana cara mengenggam tangan pacar pertamamu itu. Atau mungkin saat kamu membaca tulisan ini, kamu sedang berhanduk, selesai mandi besar untuk merayakan hilangnya keperjakaanmu itu ?? Entahlah, mudah-mudahan saja kau benar benar masih perjaka saat melakukannya malam ini.
Yah setidaknya hari ini kamu sudah membuktikan bahwa kamu itu lelaki, padahal baru kemarin rasanya berjalan kaki pulang sekolah di pinggiran sawah, dan menginap di rumahmu jika pulang terlalu malam. Baru kemarin juga rasanya kita berdua mencipta lagu, aku yang menyanyi, kamu jangan, suara kamu jelek, kamu main gitar saja. Yah meskipun suaraku juga gak bagus bagus amat tapi setidaknya tidak sampai dimarahi oleh ibu pemilik kosan.
Sebelum kita berkenalan di SMA dulu, aku selalu percaya bahwa belajar menulis itu mudah, siapapun pasti bisa menulis dengan bagus sampai dia menjadi dokter. Yang aku tahu dalam proses belajar-mengajar menjadi dokter mereka dituntut serba cepat untuk mengkonversikan teori yang disampaikan dosen ke dalam buku catatan, maka wajar jika tulisan dokter itu jelek. Tapi kamu ?? di kelas satu SMA memiliki tulisan yang jauh lebih jelek dari tulisan dokter, beruntunglah kamu, jika saja sistem di Indonesia menjadikan ujian tertulis sebagai syarat kelulusan, mungkin sampai saat ini kamu masih duduk di kelas 6 SD.
Ehm, istriku sedang mengandung, Insya Allah laki-laki, dan aku mohon, sampai anakku pandai menulis, jangan terlalu dekat-dekat dengan dia.
Beberapa hari kemarin kamu menelfon, sudah kujawab kan ?? Aku menyuruhmu melakukan gladi kotor sebelum kamu benar benar menikah, jangan sampai di depan istrimu nanti, kamu … Ah ayolah, semoga kalian berdua tidak tidur terlalu cepat malam ini.
Aku sedikit bersedih hari ini tidak bisa datang kesana, menganggu saat kau berucap janji di depan orang tua istrimu. Sampaikan juga maafku untuk orang tuamu. Tapi bagaimanapun, dalam pikir sadarku, aku mendoakan semua yang terbaik untuk kehidupanmu setelah ini kawan. Semoga sifat Ayahmu yang selalu kau bangga-banggakan itu bisa kau tiru, lalu kemudian anak-anakmu merasa bangga juga padamu. Jika kelak kau punya anak, dan lelaki, bolehlah kita berharap anak kita akan duduk berdua mencipta lagu yang lebih bagus dibanding apa yang dilakukan orang tuanya dulu, tapi jika anakmu perempuan, kita pikir lagi jika harus dijodohkan, aku tidak siap jika kita jadi besan.
PS : Untuk kado, apa perlu aku kirimkan satu perangkat DVD Player dengan film-film kesukaan yang sering kau putar tengah malam dikosan ??
Nyerah nih nulis surat cintanya?:D
Hahhahaa enyaa uy , kemarin kepotong 2 hari ada deadline order design …
ari design udah beres, mood nulis nya keburu ilang :'(
Kalo yang kayak gini, masuk klasifikasi surat apaan ya, Bang?
ehmmm .. surat kaleng kali yaa ?? hahaha ndak ngerti juga mas
ini surat buat sapa kak? Idenya bolehlah tp kurang nyentuh (apa akunya yg kurang sensitif?)
In my opinion (maaf ya kak) isinya gak se excited pembuka. Aku udah excited banget di pembukaan tp isinya kurang greget. Maafkan kesotoyan saya *kan harus komen*
Ps : i love your definition about love ! Great (y)
Buat temen dan cowok, yang (saat itu) sedang menikah dan ga bisa dateng akunya 🙂
Terimakasih , soalnya bingung juga tentang “isi surat cinta untuk cowok” 😀
Lah, kenapa harus minta maaf ?? Lebih banyak kritik lebih asik , hohohohhoo
Sorry baru baca mungkin terlalu sibuk dgn urusan dunia (lebih dari 1 tahun padahal) haha… Tulisan yang bagus kok cuy enak d baca terutama buat yang ngerti kisah aslinya